Harga Sirih di Pasar Youtefa Naik 

0
1776

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Harga Siri di pasar central Youtefa, Abepura naik dari biasanya yang seharga 30 ribu rupiah jadi 80 ribu ripiah per satu kilo.

Yanes Kabak, salah satu penjual Sirih sekaligus pemilik kebun Sirih yang berada di Koya KM 9 mengatakan, harga siri saat ini di pasar naik. Cuaca yang tidak menentu membuat Sirih tidak berbuah dengan baik sehingga berdampak pada kenaikan harga Sirih.

 “Karena cuaca di Jayapura yang kadang hujan dan kadang panas, bikin pohon sirih tidak berbuah dengan baik. Sehingga jadi susah untuk kita panen di kebun,” ungkapnya kepada suarapapua.com di pasar Youtefa, pada Kamis (7/11/2019).

Baca Juga:  ULMWP Desak Dewan HAM PBB Membentuk Tim Investigasi HAM Ke Tanah Papua

Kabak menjelaskan, harga sirih yang biasanya 1kg dijual dengan harga 30 ribu rupiah. Saat ini menjadi 80 ribu rupiah 1Kg di pasar.

“Jadi kalau kami jual dalam per plastik  biasanya 30 ribu rupiah satu kilo, dengan harga satu kantong berisi 10Kg Sirih dijual dengan harga 300 ribu rupiah. Sekarang dijual dengan harga 80 ribu rupiah. Sekarang satu kantong plastik berisi 10Kg dijual dengan harga 800 ribu rupiah,” ungkap Kabak.

ads
Baca Juga:  Generasi Penerus Masa Depan Papua Wajib Membekali Diri

Sementara itu, Ferli yang juga penjual Sirih di pasar Youtefa mengungkapkan, harga Sirih saat ini naik dari biasanya. Ferli mengaku ia bisanya beli di penjual Sirih dan jual lagi kepada pembeli.

“Harga Sirih sekarang lagi naik. Biasanya saya beli dengan harga 60 ribu rupiah 1Kg. Sekarang 80 – 100 ribu rupiah 1Kg,” ungkapnya.

Ferli menjelaskan, ketika harga normal, setelah beli dari penjual Sirih, ia bisanya jual lagi dengan harga satu tumpuk 5 sampai 10 ribu rupiah.

Baca Juga:  Jawaban Anggota DPRP Saat Terima Aspirasi FMRPAM di Gapura Uncen

“Sekarang harga naik, jadi saya jual satu tumpuk 15 ribu rupiah sampai 20 ribu rupiah satu tumpuk,” ungkapnya.

Selain itu, Ibu Sri, membeberkan hal berbeda. Menurutnya harga Sirih di pasar sedang normal.

“Sirih lagi murah, saya jual dengan harga 85 ribu rupiah 1Kg. Kalau harga naik biasanya  100 ribu rupiah per 1Kg,” katanya.

Pewarta: SP-CR05

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMasyarakat Adat Klagilit Mawera dan Maburu Tolak Pembangunan KEK
Artikel berikutnyaAlfred Anouw: Saya Tolak Pemekaran DOB di Papua