Mahasiswa: Penyerapan Tenaga Kerja Lokal di Papua Barat Minim

0
1389

MANOKWARI, SUARAPAPUA.com — Iskandar Arey, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Manokwari, Kamis, mengungkapkan,  berdasarkan pengamatan secara langusng di lapangan, penyerapan tenaga kerja lokal sangat minim di Papua Barat.

Selain penyerapan tenaga kerja minim, Iskandar juga mengatakan kualitas tenaga kerja Orang Asli Papua (OAP) di bawah  rata-rata untuk sektor perusahaan.

“Saya punya data ketika kami berkunjung ke pabrik semen di Maruni. Rata-rata orang luar banyak yang bekerja sementara OAP hanya sebatas Satpam,” ungkapnya saat bertanya kepada wakil gubernur Papua barat, Muhamad Lakatoni dalam seminar tentang pertumbuhan ekonomi Papua Barat terhadap nasional yang diselenggarakan kementerian pertahanan negara di Swiss Bell Hotel Manokwari, Kamis, (7/11/2019) kemarin.

Baca Juga:  Barisan Pemuda Adat Nusantara: Stop Kriminalisasi Pembela Masyarakat Adat!

Menjawab pertanyaan mahasiswa tersebut, wakil Gubernur Lakatoni mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk memberdayakan OAP di berbagai sektor agar mendapatkan posisi strategis di Perusuhaan.

 “Kita terus berupaya memberikan perlindungan pemberdayaan mulai tahun lalu kita telah bekerjasama Petro Tekno yang bergerak memberikan pusat keahlian minyak dan gas. Kita bersama membuka tempat pelatihan di Bintuni Setelah selesai langsung di rekrut masuk ke BP LNG Tangguh. Itu sudah banyak yang masuk kesana,” ungkap Lakatoni.

ads
Baca Juga:  Tiga Hari Menanti di Kantor Gubernur PBD, Pj Gubernur Tak Kunjung Temui Pencaker

Lakatoni mengatakan, sebelum membuka kelas di sini anak-anak sekitar Bintuni telah dikirim ke Petro Tekno di Ciloto untuk menambah wawasan dan mengasah kualitas skill.

“Terbukti banyak skill yang sudah bekerja di perusahaan baik dalam dan luar negeri,” jelasnya.

Kata dia, salah satu upaya pemerintah yang telah berhasil adalah memberdayakan anak-anak asli Papua yang disekolahkan di luar negeri kembali dan bekerja sebagai penterjemah di perusahaan pabrik semen di Maruni.

Baca Juga:  Satu Calon DPRP PBD Dapeng Tambrauw Diduga “Lompat Jendela”

Pewarta : SP-CR14

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaKorban Banjir Bandang Sentani Pertanyakan Bantuan Pemerintah
Artikel berikutnyaPLI akan Bangun Kampus Standar Internasional