Pemprov Laporkan Situasi Papua ke Komisi I DPR

1
1049

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pemerintah provinsi Papua melaporkan situasi keamanan kepada Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jumat (8/11/2019) di Gedung Sasana Karya, Dok II Jayapura.

Laporan tersebut disampaikan Klemen Tinal, wakil Gubernur Provinsi, dalam rapat kunjungan kerja tim DPR RI yang dipimpin Meutya Hafid dan dihadiri Forkopimda bersama para tokoh masyarakat Papua, tokoh agama, pemuda, perempuan, serta ondoafi.

“Kami melaporkan situasi yang terjadi di Papua selama ini diantaranya banjir bandang di Sentani kabupaten Jayapura, demo menolak rasisme di sejumlah kota dan kabupaten di provinsi Papua dan Papua Barat, serta kontak senjata antara kelompok bersersenjata yang berujung warga sipil mengungsi,” kata Tinal.

Berbagai persoalan yang terjadi diakui Wagub Papua, cukup menyita perhatian ekstra.

“Awalnya kita menghadapi musibah bencana alam, terus demo spontanitas menolak rasisme dari Surabaya dan sekitarnya, ada lagi warga sipil dari Nduga yang mengungsi ke beberapa kabupaten karena ada penembakan antara TNI dan TPN-PB awal dari pembunuhan pekerja jalan trans Papua,” jelasnya.

ads

Wagub berterima kasih atas kunjungan ini karena bisa langsung menyaksikan dari dekat situasi terkini di Papua.

“Situasi di Papua tidak seperti yang diduga dari luar Papua. Sebenarnya daerah Papua bukan daerah luar biasa rawan konflik padahal kalau kita pilahkan itu hanya biasa-biasa saja,” lanjutnya.

Pemerintah provinsi Papua, kata Wagub, hingga kini bisa atasi berbagai situasi tersebut.

“Pada intinya Papua aman-aman karena pihak TNI dan Polri selalu bersama pemerintah,” katanya.

Wagub Papua juga sangat berharap agar Komisi I DPR RI memperhatikan dinamika yang terjadi di Papua dan kebijakan yang akan diambil dapat memihak rakyat Papua.

Sementara, Meutya Hafid ketua Komisi I DPR RI mengatakan, semua laporan tersebut dicatat kemudian akan dibahas.

“Kami baru dilantik pada bulan kemarin. Dalam kepemimpinan kami, kami memilih mendahulukan kunjungan ke Papua dan Papua Barat. Maka itu hari ini kami bisa hadir. Intinya, kami akan laporkan dan bahas sesuai dengan mekanisme,” kata Meutya didampingi sembilan anggota dalam kunker ini.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaBahas Masalah Regional, Pemimpin Gereja Pasifik Gelar Pertemuan di Fiji
Artikel berikutnyaRibuan Mahasiswa Eksodus Asal Yahukimo Masih Bertahan