BOVEN DIGOEL, SUARAPAPUA.com — Komunitas driver longboat dan speedboat di sungai Digoel membentuk sebuah wadah untuk mengakomodir semua pemilik kendaraan yang diharapkan menjadi mitra pemerintah di kabupaten Boven Digoel.
Daud Suhutu, badan koordinator pembentukan ‘Ikatan driver sungai Digoel’, menjelaskan, wadah komunitas itu disepakati dalam sebuah rapat yang diadakan di pelabuhan Ahmad Yani, Selasa (5/11/2019).
Pelabuhan Ahmad Yani merupakan salah satu pelabuhan alternatif bagi masyarakat pesisir sungai Digoel baik ke arah bawah dan ke kepala sungai Digoel.
“Selama ini kami tidak diakomodir pemerintah, sehingga kami membentuk wadah ini untuk mengorganisir semua driver yang jalan masing-masing tanpa ada kontrol dari pemerintah daerah. Kehadiran wadah ini dengan harapan menjadi mitra yang baik,” kata Daud kepada suarapapua.com, Jumat (8/11/2019) di Boven Digoel.
Senada dikemukakan Jecson Wodon, salah satu inisiator pembentukan wadah yang turut hadir dalam rapat koordinasi sekaligus salah satu driver yang selama ini mengarungi sungai Digoel.
“Kami bentuk wadah ini untuk mengakomodir semua driver, juga menetapkan harga carteran per trip dari bawah hingga Digoel mengingat harga BBM eceran yang mahal, sepuluh ribu per liter,” katanya.
Markus Kandakaimu, driver senior yang selama 16 tahun mengendarai kendaraan air di sungai Digoel merasa kesal dengan kenyataan selama ini.
“Kami sudah bertahun-tahun kerja sebagai driver, tetapi tidak diakomodir baik pemerintah khususnya Dinas Perhubungan bagi kami driver di sungai Digoel,” kata Kandakaimu.
Para driver kendaraan sungai turut berjasa dalam pembangunan di daerah pedalaman mengharapkan kepedulian pemerintah daerah mengakomodir wadah koordinasi yang baru dibentuk.
Pewarta: SP-CR07
Editor: Markus You