TAMBRAUW, SUARAPAPUA.com — Pembangkit Listrik Tenaga Microhidro (PLTMH) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang melayani distrik Sausapor, kabupaten Tambrauw, provinsi Papua, mengecewakan warga setempat karena jasanya tak maksimal.
Para pelanggan listrik di distrik Sausapor bahkan menganggap anggaran yang disediakan pemerintah daerah tak sebanding jasa penerangan dari dua perusahaan listrik ini apalagi satu distrik tak menyala.
“Kami masyarakat sangat kecewa dengan listrik saat ini,” kata Robinson Mahali, salah satu warga Sausapor, Jumat (8/11/2019) lalu.
Menurutnya, alasan dari petugas perusahaan listrik tak memuaskan.
“PLTMH ini kadang alasan air tidak ada, jadi listrik padam. Saat hujan, tidak tahu alasan apa lagi,” ujar Robi, sapaan akrabnya.
Anggaran yang diberikan pemerintah daerah untuk PLTMH, kata dia, sangat besar. “Tetapi kenapa listrik selalu padam? Kami masyarakat biasa heran sekali dengan hal ini.”
Pemadaman juga menurutnya tak jelas.
“PLTMH kadang menyala dua sampai tiga jam terus padam,” lanjutnya.
“Yang kita gunakan sekarang PLN, itupun tidak optimal untuk menerangi rumah masyarakat selama sehari,” imbuh Robi.
Dampak dari pemadaman tak beraturan, lanjut dia, cukup besar.
“Saya punya ada dua televisi dan mesin cuci sudah rusak,” keluhnya.
Robi mengatakan, saat ini masyarakat di Sausapor sangat membutuhkan listrik. Untuk itu, pemerintah diminta agar tinggal diam karena ini bukan masalah baru.
“Harus segera diatasi. Jangan tunggu didemo dulu,” pintanya.
Usia kabupaten ini sudah 11 tahun, tetapi listrik di ibu kota sementara belum memuaskan.
“Di ibu kota saja begini, jadi lebih baik pakai pelita saja,” ujar Robi.
Keluhan sama diungkapkan Sergi, pelanggan listrik di Sausapor.
Sergi akui para pengguna jasa listrik sudah bosan dan kecewa dengan pemadaman listrik tanpa alasan yang jelas.
“Selalu padam, jadi kami toki tiang listrik,” kata Sergi.
Hal itu menurut Sergi, dilakukan sebagai pelampiasan kekecewaan masyarakat setempat. “Rasa kecewa kami terpaksa kami lampiskan di tiang listrik,” imbuhnya.
Dikutip dari laman Nusa Kini, di Tambrauw terdapat dua unit pembangkit listrik. Masing-masing PLTMH Warabiyai dengan kapasitas 800 kW dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik PLN berkapasitas 250 kW.
Pada tahun 2018 PLTMH dan PLTD telah menerangi 2.500 hingga 3.000 rumah tangga di Kabupaten Tambrauw. Beban puncak Distrik Sausapor mencapai 170 kW, dilayani oleh PLTD pada pukul 18.00-06.00 WIT serta PLTM Warabiyai pada pukul 08.00-12.00 WIT dan pukul 14.00-17.00 WIT.
“Kalau kemarau, ini bisa hidup selama 4-5 jam saja. Tapi kalau sudah masuk musim penghujan, bisa beroperasi selama 8 jam,” terang Suyanto pelaksana terknis saat itu.
Pewarta: SP-CR12
Editor: Markus You