Ratusan Siswa SMA di Wamena Belum Masuk Sekolah

0
1360

WAMENA, SUARAPAPUA.com —  Pasca kerusuhan yang terjadi 23 September lalu, ratusan siswa SMA dan SMK di kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, hingga saat ini belum kembali aktif untuk sekolah.

Herry M Kasiha, Kepala SMA PGRI Wamena mengungkapkan, pasca kejadian pada September lalu, ratusan siswa di sekolah tersebut belum masuk sekolah hingga saat ini.

Menurut Kasiha, banyaknya siswa yang belum masuk sekolah dialami juga beberapa sekolah lain yang ada di Wamena.

“Di sini yang sudah aktif baru 60 persen. Yang belum masuk sekolah ada 200-an siswa. Mungkin mereka pulang kampung, ke Jayapura atau juga ke kabupaten lain, sehingga belum masuk sekolah,” ungkapnya kepada suarapapua.com, Selasa (19/11/2019) saat ditemui di SMA PGRI Wamena.

Baca Juga:  Penyebutan Rumput Mei Dalam Festival di Wamena Mendapat Tanggapan Negatif

Ia membeberkan, selain SMA PGRI, sekolah lain di kota Wamena juga mengalami hal yang sama. Semua sekolah siswa yang belum aktif sekolah diperkirakan mencapai 60-70 persen.

ads

“Kalau kami di sini 60 persen sudah aktif dan 40 persen belum aktif,” bebernya.

Kasiha berharap agar pada Januari mendatang, siswa yang belum aktif sudah bisa kembali aktif untuk sekolah lagi seperti biasa.

Baca Juga:  PGGY Kebumikan Dua Jasad Pasca Ditembak Satgas ODC di Dekai

“Mudah-mudahan Januari nanti mereka sudah datang. Tetapi kami masih berikan kesempatan untuk datang susul ujian semester,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, siswa kelas XII sudah siap untuk ikut Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Untuk guru-guru, kata dia, sudah aktif semua.

“Hanya guru honor empat orang baru aktif dari 15 guru honor,” imbuh Kasiha.

Sementara itu, Kepala SMK YAPIS Wamena, Tarsan Yalida, kepada media ini mengatakan, jumlah siswa keseluruhan di sekolahnya 900-an siswa. Namun, hingga saat ini yang sudah aktif sebanyak 570 siswa.

Baca Juga:  FPD Yahukimo Aksi di Kantor KPU Papua Pegunungan Tuntut Pleno Dibatalkan

“Sisanya belum masuk sekolah,” katanya.

Untuk tenaga pengajar, ia membeberkan, di SMK Yapis Wamena, tenaga pengajar berjumlah 50 guru. 30 guru sudah aktif mengajar, sedangkan 20 guru belum kembali untuk mengajar.

“Untuk anak-anak  kelas XII, Januari akan dilakukan pembekalan. Untuk itu, saya berharap agar anak-anak bisa kembali belajar,” harapnya.

Pewarta: SP-CR13
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPemekaran DOB: Langkah Awal Pemusnahan Eksistensi OAP
Artikel berikutnyaLimpahkan Berkas Surya Anta dan Lima Aktivis Papua, Polisi Dinilai Tidak Profesional