SAUSAPOR-TAMBRAUW, SUARAPAPUA.com— Stok ikan di pasar Sausapor, Kab. Tambrauw, papua Barat berkurang karena cuaca yang tidak menentu.
Lukas, salah satu penjualan ikan yang ditemui Suara Papua, Selasa (26/11/2019) kemarin mengungkapkan, ketersediaan ikan di pasar saat ini sedang kosong.
“Sekarang semua juragan harus beli sama nelayan atau pemancing dengan rumpon. Kalau cuaca lagi baik satu kilo bisa 10-13 ribu dan kalau cuaca buruk satu kilo bisa 15-20 ribu,” ungkapnya.
Cuaca yang tidak menentu tersebut, kata dia, berpengaruh terhadap pendapatannya. Sebab, biasanya sehari bisa dapat 700 ribu hingga dua juta rupiah. Namun, saat ini, karena stok ikan berkurang, maka sehari hanya bisa dapat 500 ribu sampai satu juta rupiah.
“Pembeli juga kurang. Jadi pendapatan jelas tidak seperti biasa. Selain pembeli kurang, pada tanggal 25 lalu ada gempa. Setelah gempa nelayan jadi sulit dapat ikan,” katanya.
BMKG pada 25 November lalu menginformasikan bahwa telah terjadi gempa dengan Mag: 5.0, pukul 05:05:11 WIB, Lok:1.73 LU,132.85 BT (283 km TimurLaut TAMBRAUW-PAPUABRT) dengan kedalaman 10 Km.
Sementara itu, Yermias, seorang pembeli mengatakan harga ikan di pasar tidak seperti biasanya.
“Saat ini harga ikan lagi naik. Karena kami biasa keluarga uang 30 – 50 ribu. Sekarang 50-80 ribu rupiah untuk dapat satu ekor,” ungkapnya.
Ia mengaku, meskipun mahal, tetap membelinya.
“Daripada tidak makan ikan, lebih baik saya beli” ujar Yermias.
Yermias mengaku sebagai orang gemar makan ikan ia tidak merasa keberatan soal harga ikan saat ini, asalkan di pasar ikan selalu ada.
“Lebih baik mahal dari pada trada ikan,” tutup Yermias.
Pewarta: SP-CR12
Editor: Arnold Belau