WAMENA, SUARAPAPUA.com — Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Balim Mengimbau agar masyarakat gelar doa bersama pada tanggal 1 Desember.
Ketua KNPB Wilayah Balim, Mardi Hiluka mengatakan, di setiap tanggal 1 Desember bangsa Papua merayakan sebagai hari manifesto politik bangsa Papua barat.
“Kami KNPB Balim pada tanggal 1 desember akan tetap menjalankan doa dan ibadah dengan tenang sesuai dengan imbauan umum KNPB pusat” jelasnya kepada suarapapua.com pada Kamis (28/11/2019) kemarin di Wamena.
Baca Juga: Ini Seruan KNPB Peringati HUT Manifesto Politik Bangsa Papua ke-58
Di bulan Desember, kata dia, adalah bulan bersejarah bagi seluruh dunia dan bagi Bangsa Papua Barat, pada tanggal 1 Desember merupakan Hari Kemerdekaan Bangsa Papua Barat, tanggal 10 hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia, tanggal 25 hari Natal.
Sehingga, KNPB sebagai media Bangsa Papua Barat jadi untuk tanggal 1 kita KNPB akan buat kegiatan lain-lain.
“Kita akan duduk renungkan doa dan ibadah bersama. Kebetulan tanggal 1 desember hari Minggu jadi yang jelas kami akan melakukan doa dan ibadah di masing-masing gereja,” katanya.
KNPB Balim Bantah Tuduhan Miring
Merdi mengatakan, pihaknya mendengar siaran di RRI bahwa KNPB provokasi rakyat.
“Kami bukan seperti apa yang disiarkan itu, kami KNPB tidak memprovokasi rakyat tetapi rakyat sudah tahu bahwa tanggal 1 Desember merupakan hari bersejarah bagi Bangsa Papua barat,” tegasnya membantah.
Ia membeberkan, bahwa semua organ pergerakan di Papua mempunyai fungsi kerja masing-masing. KNPB tetap menjalankan doa ibadah sedangkan Militer TPNPB-OPM akan tetap memperingati dalam bentuk upacara kemiliteran.
“Kami berharap kepada rakyat jangan mudah terprovokasi dengan pihak ketiga yang datang untuk memanfaatkan situasi pada 1 Desember. Rakyat tetap tenang,” katanya.
KNPB Pusat, melalui Ketua I, Warpo Wetipo mengatakan, KNPB pada 1 Desember 2019 tidak ada agenda lain selain berkumpul dan berdoa bersama.
“Kami akan berdoa bersama. Kami sudah minta ke seluruh KNPB wilayah untuk gelar doa bersama peringati hari HUT manifesto Papua Barat,” katanya.
Pewarta: SP-CR10
Editor : Arnold Belau