Hasil Jualan Pinang, Mama Dorkas Berhasil Sekolahkan Anaknya

0
1569

MANOKWARI, SUARAPAPUA.com— Demi menghidupi keluarga mama Dorkas Rumkorem (53) hanya berjualan pinang di pinggir pasar sanggeng Manokwari, bahkan ia berhasil sekolahkan anaknya sampai selesai di bangku kuliah.

Ketika ditemui media ini, mama Dorkas mengatakan bahwa dia memang sudah berpofesi sebagai penjual Pinang lama sejak dari Biak datang ke Manokwari sekitar tahun 90an.

Wanita yang telah ditinggalkan suaminya ini tetap berusaha keras sebagai orang tua tunggal. Tidak mudah patah semangat dalam menafkahi keluarganya dari hasil usaha jualan pinang selama ini mama Dorkas berhasil sekolahkan kedua buah hatinya hingga selesai di bangku kuliah.

Baca Juga:  Kemenparekraf Ajak Seluruh Pelaku Usaha Kreatif di Indonesia Ikut AKI 2024

“Suami saya sudah meninggal tapi dia itu kawin dua. Jadi dia pergi tinggalkan saya dengan dua anak saya ini, yang tua itu perempuan namanya ombolina Moktis dia sudah kerja di Anggi dan anak kedua saya  namanya Ishak Moktis dia ini juga sudah kuliah selesai di Faperta [UNIPA Manokwari],” katanya pada Selasa, (3/11/2019).

Lanjut Mama Dokas, ia bersyukur sejak pasar sanggeng terbakar tempat jualannya tidak ikut terbakar.

ads

Selain itu, Beberapa bulan ini harga Sirih mahal menjadi sehingga membuat mama Dorkas agak sedikit kendala modal dalam berjualan terpaksa merelakan tabungan yang dimiliki untuk dimanfaatkan agar memperoleh modal dan keuntungan.

Baca Juga:  Demo KPU, Massa Aksi Tuntut Keterwakilan Tambrauw di DPR PBD

“Sekarang sirih mahal setangah kilo 70-90 kalau 1 Kg itu 190 sekarang dong Tamba harga jadi Pinang boleh banyak, kita biasa beli sama anak-anak dong (mereka) biasa saya tawar harga sama dong jadi bisa dapat pinang kalau sirih ini masih mahal,” ungkapnya.

Sementara, harga pinang yang di jual sama persis dengan harga sesama penjual yaitu pertumpuk Rp.5000 dan Rp.10.000 selain itu juga mama Dorkas menjual minyak kelapa dari biak titipan dari saudaranya.

“Pinang yang saya beli beli baru jual kadang saya dapat Rp.100, Rp. 200 sampai Rp.300 ribu perhari itu berkat jadi kita jangan menyangkal, tapi itu juga tidak menentu,” katanya.

Baca Juga:  Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Lakukan Sidak ke Sejumlah SPBU Sorong

Sementara itu, Lamilu ode salah satu  penjual membenarkan bahwa Mama Dorkas sudah berjalan lama,

“Iya. Memang mama dia suda julan lama disini kita sama-sama jualan pendapatan kita tidak menentu kadang lebih kadang kurang,” ucapnya.

Di pemberitaan media ini sebelumnya bahwa harga sirih naik disebabkan pasokan sirih dari Jayapura ke Manokwari kurang sehingga para pedagang pinang di Manokwari juga terkandala untuk memenuhi kebutuhan pasar sehingga para penjual menanikan harga Untuk memperoleh keuntungan.

Pewarta   : SP-CR14

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaLMA Boven Digoel Mendukung Pemekaran DOB Papua Selatan
Artikel berikutnyaMandacan Ajak Masyarakat Berikan Perhatian untuk Kaum Disabilitas