WAMENA, SUARAPAPUA.com— Waleg Wantik seorang warga di kampung Yomosimo mendesak pemkab Jayawijaya untuk copot dan ganti kepala sekolah SD Inpres Yomosimo.
Kepada Suara Papua, Waleg mengungkapkan, SD Inpres Yomosimo ini selama ini tidak jalan tidak lancar, karena kepala sekolah tidak aktif sehingga anak – anak sekolah yang umur – umur sekolah ketinggalan banyak.
Hal tersebut di sampaikan kepada Wakil Bupati Jayawijaya, usai tatap muka dengan masyarakat distrik Wadangku beberapa waktu lalu.
“Kami masyarakat bersama tokoh pemuda dan mahasiswa minta kepala sekolah diganti. Pemerintah tolong perhatikan ini. Kami punya anak-anak tidak sekolah baik,” tegas Wantik.
Menurutnya sejak tahun 2009 atau 2010 Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah kadang aktif kadang tidak aktif.
“Saat ini tidak aktif sekali, sekolah masih tutup. Kami kuatir akan masa depan pendidikan untuk anak-anak kami. SD ini penting sebagai dasar untuk membangun SDM yang handal. Tapi sampai saat ini tidak jalan baik,” katanya.
Ia membeberkan, saat ujian, tidak ada murid karena memang tidak pernah mengajar. Lalu guru jalan cari murid hanya untuk berikan ujian di jalan-jalan.
“Alasan kami jelas. Dia tidak pernah mengajar. Kalau ujian dia ambil anak-anak di jalan. Lalu ulangan juga jarang dilakukan. Jadi kami minta kepala sekolah diganti,” katanya.
Marthin Yogobi, wakil Bupati Kab. Jayawijaya mengatakan, pihaknya akan cek kebenaran informasi dari masyarakat tersebut.
“Nanti kami akan coba cek. Memang ada usulan dari masyarakat bahwa kepala sekolah di SD Inpres Yomosima itu kepala sekolahnya tidak aktif. Kami akan coba untuk perintahkan dinas terkait supaya untuk melacak kebenaran bahwa betul dia tidak aktif karena apa? Kalo memang dia tidak aktif selama ini, itu wajar untuk kita pertimbangkan untuk kita harus ganti,” kata Marthin.
Pewarta: SP-CR13
Editor: Arnold Belau