WAMENA, SUARAPAPUA.com— Yohanes Walilo, Kepala Bapeda provinsi Papua mengatakan, pembangunan di Papua akan disesuaikan dengan potensi yang ada di wilayah adat masing-masing.
Walilo menjelaskan, di masa kepemimpinan gubernur Lukas Enembe pembangunan akan berjalan sesuai dengan pembagian wilayah adat dan akan digarap sesuai dengan potensi yang ada di masing-masing wilayah adat.
“Jadi di lima wilayah adat yang ada ini kan potensinya beda-beda. Jadi kita akan bangun Papua sesuai dengan grand desaign yang ada,” ucap Walilo kepada wartawan usai kegiatan Konsultasi Regional Wilayah Adat Lapago, 9 Desember lalu.
Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan jembatan dan telekomunikasi menjadi prioritas karena akses yang perlu dihubungkan.
“Hari ini kami rapat koordinasi dengan Bapenas dalam rangka penjaringan aspirasi dari masing-masing wilayah adat, lalu tentukan yang jadi prioritas,” katanya.
Kabupaten Merauke sudah menjadi contoh bagi kabupaten – kabupaten lain di propinsi papua dan menjadi perhatian pemerintah untuk terus mendorong dalam memproduksi beras.
Ia mencontohkan, Merauke sudah menjadi lumbung padi dan menjadi penyedia beras untuk Indonesia Timur.
Sementara itu, Bupati Kab. Jayawijaya, Jhon Richard Banua mengharapkan agar Bapenas setujui semua usulan yang sudah diusulkan. Namun, setelah diusulkan, Bapenas setujui program yang tidak menjadi prioritas.
“Ternyata yang disetujui program yang bukan prioritas kami. Saya minta supaya Bapenas lihat dan setujui apa yang daerah butuhkan. Karena kami yang tahu dan kami yang jalankan program,” tegasnya.
Banua membeberkan, kalau diusulkan seratus persen, biasanya yang disetujui Bapenas hanya tiga puluh persen.
“Muda – mudahan kedepan adanya diskusi kita dengan bapenas menjadi bahan untuk bapenas bisa melihat bagaimana situasi kita di daerah. Tahun depan prioritas kita adalah kesehatan, pendidikan termasuk infrastruktur jalan maupun jembatan,” ujarnya kepada wartawan.
Pewarta: SP-CR13
Editor: Arnold Belau