Baku Tembak Pecah di Intan Jaya Jelang Natal 

8
2416
Helikopter TNI AD saat droping aparat di bandara Soko Paki, Bilogai, Sugapa, Intan Jaya, 16 Desember 2019.
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Baku tembak antara aparat gabungan dengan Tentara Nasional Papua Barat (TPNPB) pecah di dua kampung di Kab. Intan Jaya, Papua pada Selasa (17/12/2019).

Informasi yang didapat Suara Papua dari sumber informasi terpercaya mengungkapkan bahwa baku tembak pecah di dua kampung masing-masing di kampung Wabui, distrik Hitadipa dan kampung Yoparu, distrik Sugapa, Papua.

Baku tembak antara aparat gabungan dan TPNPB saat masyarakat umat Kristen di Intan Jaya sedang siap-siap untuk menyambut dan merayakan Hari Raya Natal 25 Desember 2019.

Baca Juga: Video: Pendropan Aparat di Sugapa Intan Jaya 14 – 16 Desember 2019

Seperti diberitakan media, sebelumnya aparat lebih dulu melakukan pendropan pasukan dengan menggunakan helikopter dari tanggal 14 hingga tanggal 16 Desember kemarin. Pendropan pasukan selain di Sugapa, Intan Jaya, dilakukan juga di Enarotali, Paniai.

ads

Sementara itu, TPNPB melalui laman fanpage resminya di facebook menjelaskan bahwa  pada Selasa (17/12/2019) Komandan Operasi Kodap Intan Jaya, Sabinus Waker melaporkan bahwa telah terjadi kontak senjata antara pasukan TPNPB dan TNI sekitar Jam 12 siang waktu setempat di Bulapa, Kampung Yoparu, distrik Sugapa.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Segera Perintahkan Panglima TNI Proses Prajurit Penyiksa Warga Sipil Papua

Sabinus Waker, melalui lamannya tersebut mengklaim bahwa pihaknya telah menembak dua prajurit TNI.

“Pasukan saya sudah tembak dua prajurit TNI dan situasi saat ini memanas tutur. Silahkan dunia internasional, pekerja HAM dan Kemanusiaan, Wartawan pantau kami di lapangan, kami sedang perang melawan kolonialisme dunia di atas tanah air kami,” tulisnya di laman tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, seorang warga Sugapa yang dihubungi Suara Papua mengungkapkan bahwa memang ada pendropan pasukan sejak 14 Desember lalu. Bahkan, hari ini, menjelang pukul 18.00 waktu setempat, sebuah helikopter berputar-putar di atas Yokatapa dan Bilogai.

Tiga helikopter yang mendarat dan disiagakan di bandara Soko Paki, Bilogai,Sugapa, Intan Jaya, 16 Desember 2019 kemarin.

Ia mengungkapkan juga bahwa ada tiga helikopter yang disiagakan di bandara Soko Paki, Bilogai, Intan Jaya.

Suara Papua masih sedang terus berupaya untuk mendapatkan informasi akurat dari Sugapa, Intan Jaya.

Baca Juga: Polda Papua Bantah Ada Droping Aparat di Sugapa

Dikutip media ini dari Jubi.co.id, Sekretaris II Dewan Adat Papua hasil Kongres Masyarakat adat Papua III di Biak, John NR Gobai, mendesak DPR Papua segera meminta klarifikasi kepada institusi TNI/Polri di Papua terkait pengiriman pasukan keamanan ke beberapa kabupaten sejak akhir pekan lalu.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Katanya, Ia mendapat informasi dari masyarakat jika pada 13 Desember 2019 sebanyak empat helikopter TNI-AU mengangkut pasukan TNI bersenjata lengkap ke Kabupaten Paniai. Pada hari berikutnya, sebanyak lima hingga 10 truk bermuatan aparat keamanan berangkat dari Nabire menuju ke arah Dogiyai, Paniai dan Deiyai.

“Saya juga mendapat informasi, di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada 13 dan 14 Desember 2019, ada pasukan TNI dan Brimob dikirim ke sana menggunakan helikopter. Juga di Beoga, Kabupaten Puncak,” kata John Gobai kepada Jubi, Selasa (17/12/2019).

Baca Juga: Berita Foto: Jelang Natal, Diam-Diam Negara Droping Aparat di Paniai dan Intan Jaya

Ia khawatir pengiriman pasukan ke beberapa kabupaten tersebut akan menimbulkan kekhawatiran kepada warga pada masa Natal kini.

Menurut Gobai, beberapa hari lalu ia telah menanyakan hal tersebut kepada Pangdam XVII/Cenderawasih. Pangdam menyatakan pasukan tersebut bertujuan membantu pengamanan menjelang Natal 25 Desember 2019 dan Tahun Baru 2020, sekaligus pergantian Satgas karena pasukan yang bertugas beberapa bulan di sejumlah wilayah Papua akan kembali ke kesatuan masing-masing.

Baca Juga:  PAHAM Papua Desak Komnas HAM dan Pangdam XVII Investigasi Video Penganiayaan Warga Sipil Papua

“Saya harap DPR Papua segera meminta klarifikasi atas kehadiran aparat di beberapa kabupaten itu. Jangan biarkan kondisi ini berlangsung lama. Saya khawatir akan membuat masyarakat trauma,” ujarnya.

Kata Gobai, akan lebih baik jika tak ada penambahan pasukan ke berbagai daerah di Papua. Pengamanan di setiap kabupaten/kota cukup diserahkan kepada aparat keamanan yang memang bertugas di daerah tersebut. Misalnya dari Polsek, Polres, Koramil, dan Kodim setempat.

“Kami juga meminta Komnas HAM RI agar dapat memantau situasi ini dan mendukung permintaan kami,” ucapnya.

Wakil Komandan Korps Brimob, Brigjen Abdul Rakhman Baso, mengatakan Brimob masih siagakan sekitar 5.000 personel melakukan pengamanan Natal dan Tahun Baru di Papua dan Papua Barat.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Abdul Rakhman Baso, mengatakan para personel Brimob tersebut terbagi dalam beberapa satuan tugas.

“Sebagian pasukan Satgas telah kembali ke kesatuan masing-masing, sejak akhir pekan lalu,” kata Abdul Rakhman Baso.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPolda Papua Bantah Ada Droping Aparat di Sugapa
Artikel berikutnyaKadistrik Maima Bantu 60 Juta untuk Bangun Asrama Mamipo di Jayapura