TPNPB Nyatakan Bertanggungjawab Atas Penembakan di Intan Jaya

0
1993
Mayor Jenderal Lekagak Telenggen, Komandan Operasi TPNPB dan Panglima TPNPB, Jenderal Goliath Tabuni. (IST - SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) melalui juru bicara, Sebby Sambol menyatakan TPNPB-OPM bertanggungjawab atas penembakan dan baku tembak yang terjadi di Kulapa, Hitadipa, dan Bulapa, Yoparu, Sugapa pada 17 Desember kemarin.

TPNPB mengklaim bahwa telah menembak mati delapan anggota TNI dan Polri dalam baku tembak yang terjadi dua hari lalu. Pimpinan TPNPB-OPM Panglima Tinggi Jen. Goliath Tabuni dan Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM Mayjen Lekagak Telenggen mengatakan bertanggungjawab atas peristiwa Penembakan terhadap 8 Anggota TNI di Kabupaten Intan Jaya.

Dalam siaran persnya, Kamis (19/12/2019), Sebby mengklaim telah menerima laporan resmi dalam bentuk rekaman suara audio dari Mayor Jenderal Lekagak Telenggen yang menjelaskan  semua kejadian di Intan Jaya.

Sebby mengatakan, TPNPB-OPM lakukan penembakan karena TNI/POLRI lakukan penembakan membabi buta di perkampungan masyarakat  dan mengakibatkan masyarakat mengungsi ke tempat aman di Intan Jaya.

Baca Juga: Masyarakat Bulapa, Iguwagi Tapa dan Kulapa Intan Jaya Mengungsi

ads

Dalam laporan yang diterima Sebby, dijelaskan, hari sabtu pada tanggal 14 Desember 2019 tepat pukul 9:32 TNI/POLRI drop pasukan tempur ke salah satu titik yaitu kampung Beoga menggunakan 4 helikopter.

Baca Juga:  Dewan Pers Membentuk Tim Seleksi Komite Perpres Publisher Rights

Pada hari yang sama aparat lakukan droping pasukan  tempur ke Intan Jaya mengunakan 7 Helikopter dan 3 tiga pesawat penumpang. Setelah didrop, pasukan TNI/Polri langsung  diarahkan ke Bulapa.

Pada 15 Desember aparat kembali di drop ke Beoga menggunakan helikopter sebanyak  10 kali dan ke Intan Jaya sebanyak enam kali dari Nabire. Pendropan ke Intan Jaya dilakukan lewat Nabire dan Timika dalam jumlah besar dan banyak.

Baca Juga: Tokoh Masyarakat: Aparat Tidak Pernah Bikin Baksos di Kulapa

Pada 16 Desember pukul 09:23 WP, TNI POLRI lakukan pendropan pasukan tempur di beberapa titik di kabupaten Intan Jaya yaitu, titik pertama di Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya dan titik kedua di kampung Beoga dan titik ke tiga di kampung Bulapa.

Dijelaskan, pada saat pendropan TNI/Polri dari hari Sabtu sampai dengan hari minggu, Pasukan TPNPB-OPM yaitu beberapa KODAP yang ada di Kabupaten Intan Jaya siapkan pasukan  dengan tujuan untuk lakukan perlawanan namun tidak ada baku tembak baik dari pihak militer Indonesia dan TPNPB.

Sebby mengatakan, penembakan balasan kepada TNI dan Polri di Intan Jaya adalah perintah dari Jend. Goliath Tabuni  kepada Mayjen Lekagak Telenggen, Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM dengan tujuan lakukan serangan balik.

Baca Juga:  PMKRI Kecam Tindakan Biadap Oknum Anggota TNI Siksa Warga Sipil di Papua

Baca Juga: Dua Anggota TNI Tewas dalam Baku Tembak di Intan Jaya

Saat itu juga Komandan Operasi Umum Mayjen Lekagak Telenggen perintahkan beberapa KODAP yang sudah ada di Kabupaten Intan Jaya, yaitu KODAP Sinak, KODAP Yambi, KODAP Ilaga dan tuan rumah KODAP Kemabu Intan Jaya, lakukan serangan balik ke TNI dan Polri.

TPNPB mengklaim, dalam baku tembak tersebut telah menewaskan  delapan anggota Militer dan Polisi Indonesia. Dan dua diantara delapan anggota Militer Indonesia yang gugur dalam pertempuran itu adalah penembak jitu.

Evakuasi Mayat telah dilakukan pada hari Selasa tanggal 18 Desember 2019 2019, mengunakan (3) helikopter milik TNI.

Dan selanjutnya TNI/Polri kembali melakukan evakuasi (2) mayat, namun Pasukan TPNPB-OPM lakukan penembakan terhadap (3) helikopter dan pada akhirnya kena bodi helikopter. Dan dua mayat militer Indonesia diklaim masih ada di tangan TPNPB.

TPNPB Siap Hadapi TNI/Polri

TPNPB melalui rilisnya yang dikeluarkan Sebby juga menegaskan, TNPNPB siap menghadapi TNI dan Polri kapan pun dan di mana saja, baik siang hari atau pun pada malam hari sampai dengan Papua Merdeka.

Baca Juga:  Panglima TNI dan Negara Diminta Bertanggung Jawab Atas Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

“Kalau  Papua belum merdeka, kami TPNPB-OPM tidak akan berhenti Perang, namun perang terus sampai Papua merdeka penuh dari tangan Pemerintah Kolonial Republik Indonesia,” tegas TPNPB.

TPNPB menegaskan bulan Desember adalah bulan yang istimewa bagi umat Kristiani di seluruh lapisan muka bumi ini.

“Kami dari TPNPB-OPM Komando Nasional bersama rakyat di Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Nduga, Kabupaten Lani Jaya dan seluruh Papua sedang persiapan menyambut kedatangan Yesus Kristus adalah sang Juru selamat umat manusia di muka bumi ini. Maka preside, petinggi militer, gubernur papua dan papua barat segera hentikan militer ke Papua,” tegas TPNPB.

TPNPBN mengungkapkan, pada 19 Desember (hari ini) masih sedang baku tembak di Ugimba, Intan Jaya. Untuk itu TPNPB meminta  pantauan dari semua pihak: Semua Pimpinan Gereja di seluruh Dunia, Semua LSM HAM di seluruh Dunia,  PBB dan  semua Pimpinan Gereja di papua.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaDrop Aparat Jelang Natal, Wandik: Kebijakan yang Tidak Bermanfaat
Artikel berikutnya19 Desember Terpantau Tiga Helikopter Drop Pasukan ke Distrik Ugimba