TNI/Polri dan TPNPB Diminta Tidak Korbankan Masyarakat

0
1383

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Aparat Gabungan TNI dan Polri yang terbangun dalam Satgas Operasi Nemangkawi dan Tentara Nasional Papua Barat (TPNPB) diminta untuk tidak mengorbankan masyarakat sipil yang sedang mempersiapkan diri untuk menyambut Natal yang akan dirayakan pada empat hari mendatang.

Hal ini ditegaskan Marthen Tipagau, Mantan Ketua DPRD Intan Jaya periode 2014-2019 yang kini terpilih kembali dan telah dilantik menjadi anggota DPRD, dan menjabat sebagai Wakil Ketua Pimpinan DPRD Intan Jaya sementara saat menghubungi suarapapua.com dari Nabire, Jumat (20/12/2019).

Marthen menegaskan, aparat gabungan TNI dan Polri maupun TPNPB silahkan berperang, namun harus mencari tempat yang tepat supaya tidak mengorbankan masyarakat yang tidak tahu apa-apa dan sedang mempersiapkan diri untuk Natal.

Baca Juga: Mahasiswa Minta Pemkab dan DPRD Sikapi Situasi Intan Jaya

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

Menurut Marthen, Desember adalah bulan suci bagi umat Kristen, dimana setiap tanggal 25 Desember diperingati sebagai hari kelahiran Yesus sang Juruselamat. Untuk itu, ia meminta agar pihak TNI dan Polri maupun pihak TPNPB tidak mengorbankan masyarakat.

ads

“Baku tembak antara tentara dan tentara silahkan. Tetapi sebagai wakil rakyat saya minta untuk TNI dan Polri maupun TPNPB harus lindungi masyarakat. Jangan korbankan masyarakat. Supaya masyarakat merayakan Natal dalam suasana aman dan damai,” ujarnya.

Baca Juga: Detinus: Aparat TNI/Polri Segera Ditarik dari Intan Jaya

Marthen kuatir masyarakat mengungsi ke hutan-hutan dan ke gua-gua di lereng gunung  karena takut. Karena, kata dia, dari pengalaman di Nduga dan beberapa tempat lain, ketika terjadi baku tembak, masyarakat selalu jadi korban ketakutan dan lari ke mana-mana untuk selamatkan nyawa mereka.

Baca Juga:  Hilangnya Hak Politik OAP Pada Pileg 2024 Disoroti Sejumlah Tokoh Papua

“Atas nama kemanusiaan saya berharap agar tidak terjadi kasus serupa yang terjadi di tempat lain. Saya juga sangat kuatir, jangan sampai masyarakat takut dan lari ke hutan. Karena tidak ada makanan di hutan. Ini bisa menyebabkan kematian di pihak masyarakat. Sehingga saya minta supaya kedua pihak harus lindungi masyarakat,” harapnya.

Dikutip dari republika.co.id, Kapuspen TNI Mayjend Sisriadi memastikan tidak akan ada pengamanan khusus jelang perayaan natal dan tahun baru (nataru) 2020 di Papua pasca insiden baku tembak yang terjadi di di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua. TNI tetap akan mengerahkan pasukan yang saat ini sudah tersedia di Papua.

“Enggak ada (pengamanan khusus), pakai pasukan yang sudah digelar, baik organik, kodam, maupun yang sudah berkekuatan sejak lama, sejak beberapa bulan yang lalu,” ujar Sisriadi ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jumat (20/12).

Baca Juga:  Beredar Seruan dan Himbauan Lagi, ULMWP: Itu Hoax!

Baca Juga: Dua Anggota TNI Tewas dalam Baku Tembak di Intan Jaya

Kendati demikian TNI tetap akan menyiagakan pasukan, prajurit, dan alutista pendukung. Terutama, imbuhnya, untuk pergerakan apabila diperlukan.

“Intinya pengamanan nataru ini TNI membantu polri, jadi komando pengendaliannya di polri yang tersebar di seluruh wilayah,” katanya.

Ia berharap masyarakat Papua bisa merayakan natal dengan penuh kedamaian. Sebelumnya Satgas Penegakan Hukum (Gakum) TNI-Polri kembali terlibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pada Selasa (17/12). Dua prajurit TNI gugur dalam kontak senjata dengan KKSB di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBaku Tembak dengan Aparat Gabungan, Tiga Anggota TPNPB Luka-luka
Artikel berikutnyaPembantaian Umat Kristen Lain yang Terabaikan Landa Burkina Faso