Warga Distrik Hitadipa yang Lari ke Hutan Mulai Kembali ke Rumah

0
2033

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Sebagian warga Kampung Kulapa, Hitadipa, Wabui dan sekitarnya yang lari ke hutan sudah mulai kembali ke rumah masing-masing. Aparat yang sebelumnya ditempatkan di Hitadipa saat baku tembak dengan TPNPB juga sudah kembali ke Sugapa, Ibukota Kab. Intan Jaya, Papua.

Saat terjadi baku tembak antara TPNPB dan aparat gabungan TNI/Polri pada 17 Desember lalu, sebagian masyarakat lari ke hutan karena takut. Namun, masyarakat yang lari ke hutan sudah mulai pulang ke rumah masing-masing.

Ketua Klasis Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Hitadipa, Pdt. Karel Nulini kepada suarapapua.com menjelaskan, aparat yang ada di distrik Hitadipa sudah ada sejak beberapa waktu lalu, dan kemarin Jumat (12/2019) semua sudah kumpul lalu  telah naik ke Sugapa.

“Mereka kumpul semua di sini, jumlahnya ratusan dan mereka sudah naik ke Sugapa,” katanya kepada suarapapua.com dari Hitadipa, Sabtu (21/12/2019).

Baca Juga: Situasi di Distrik Sugapa, Intan Jaya Kondusif

ads
Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Ia mengungkapkan, ratusan prajurit TNI/Polri tersebut tidak didrop dengan pesawat maupun helikopter ke Hitadipa. Tetapi mereka hanya lihat keberadaan mereka sejak terjadi baku tembak. Helikopter baru ke Hitadipa saat evakuasi korban yang kena tembak.

Kata Pdt. Nulini, saat baku tembak terjadi, sebagian besar masyarakat yang ada di luar dari Kampung Hitadipa memang lari ke hutan-hutan.

“Sampai hari ini sebagian besar sudah pulang. Aparat sudah umumkan untuk tidak takut dan kembali ke rumah jadi mereka sudah pulang. Ada juga yang masyarakat pergi jemput di tempat pelarian mereka,” jelasnya.

Untuk masyarakat di Hitadipa, ibu kota distrik sendiri tidak lari ke hutan. Tetapi, dari informasi yang ia dapat, masyarakat di bagian muara ada yang lari ke hutan.

“Kemarin mereka sudah diminta untuk kembali ke rumah lagi. Aparat bantu untuk cari masyarakat yang lari ke hutan dan sudah antar ke rumah mereka. Yang lain masyarakat yang panggil dan mereka sudah ada di rumah mereka,” katanya.

Baca Juga:  Jawaban Anggota DPRP Saat Terima Aspirasi FMRPAM di Gapura Uncen

Hal yang sama diungkapkan Kepala Desa Pugisiga, Bernadus Tapani yang dihubungi Suara Papua lewat telepon selulernya di Pugisiga.

Ia menjelaskan, aparat memang sudah ada di sini sejak beberapa waktu lalu. Tetapi [aparat] semua sudah kembali ke Sugapa sejak kemarin lalu sore dan kemarin. Saat ini masyarakat sedang siap-siap untuk merayakan Natal dan aman.

Ia mengungkapkan, bahwa sejak terjadi baku tembak masyarakat dari kampung Wabui, Kulapa dan beberapa kampung lainnya lari ke hutan-hutan.

“Saya tidak bisa tipu. Kemarin saya sudah lihat sendiri waktu dari Sugapa ke sini,” tegasnya.

Waktu aparat kembali ke Sugapa, mereka sudah sampaikan ke masyarakat untuk kembali ke rumah masing-masing dan tidak lari ke hutan. Sehingga saat ini mereka sudah kembali ke rumah masing-masing.

Baca Juga:  Polri akan Rekrut 10 Ribu Orang untuk Ditugaskan di Tanah Papua

“Sekarang semua sedang siap-siap untuk Natal dan tahun baru. Mereka sudah kasi tahu kami bahwa kalaupun baku tembak kami tidak akan sentuh dankorbankan masyarakat. Jadi semua kembali ke Sugapa,” jelasnya.

Kata dia, saat ini masyarakat sudah mulai pulang ke rumah dan sedang siap-siap untuk Natal. Tetapi, dia mengaku belum tahu apakah memang secara keseluruhan sudah kembali atau belum.

Sebelumnya, seperti diberitakan media ini sebelumnya, Dilimus Emani, Tokoh Masyarakat Kampung Kulapa mengutarakan hal yang sama. Bahwa sebagian masyarakat sempat lari ke hutan karena takut. Namun mulai pulang ke rumah karena kondisi umum di Kampung tersebut kondusif.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi di beberapa kampung yang ada di Distrik Hitadipa seperti Hitadipa, Wabui, Kulapa dan Pugisiga sudah aman dan masyarakat sedang siap-siap untuk menyambut Natal dan tahun baru.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaHidup dan Misteri Penderitaan Rakyat Papua
Artikel berikutnyaRalat: Tidak Ada Warga Yahukimo yang Ditembak Mati