Wabup Nduga: Jokowi Harus Bertanggungjawab Selesaikan Masalah Nduga

0
1545

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Wakil Bupati kabupaten Nduga, Papua, Wentius Nimiangge menegaskan agar Joko Widodo, presiden Indonesia agar bertanggungjawab atas masalah yang sudah dan sedang terjadi di Kab. Nduga, Papua.

Kata dia, orang Nduga ini warganya Jokowi juga.

“Jangan hanya mau perintah anggota turun dan jadi pemburu [warga] Nduga. Jokowi harus bertanggungjawab [terhadap persoalan orang Nduga] sebagai seorang bangsawan,” tegasnya kepada suarapapua.com dari Nduga, Papua pada Kamis (26/12/2019) saat dikonfirmasi tentang pernyataannya tentang mundur dari jabatan sebagai wakil bupati Nduga.

Baca Juga: Wabub Nduga: Saya Lahir Satu Kali, Saya Mundur Langsung

“Harus duduk bersama orang papua bapak gubernur dan petinggi-petinggi orang papua dengan petinggi besar orang Indonesia termasuk bupati dan wakil bupati. Dan mencari solusi damainya  seperti apa, baru rakyat kita kembalikan ke distrik masing-masing dengan tenang aman.”

ads
Baca Juga:  Hilangnya Hak Politik OAP Pada Pileg 2024 Disoroti Sejumlah Tokoh Papua

“Kalau itu tidak ada [duduk dan bicara bersama untuk selesaikan persoalan Nduga] berarti ya itu dengan sendirinya pakaian [jabatan] itu sudah lepas. Jabatan itu sudah lepas dan selesai,” tegasnya.

Baca juga: Wabub Nduga Mundur, KMS dan Mahasiswa: SK Kabupaten Juga Harus Dikembalikan ke Pusat

Jika tidak presiden tidak menanggapinya dengan serius,  kata Nimiangge, solusinya hanya dua yakni, pertama, harus hidup dengan hasil dari karya tangan sendiri. Jangan harapkan orang lain. Kedua,  Kalau lama kelamaan tidak bisa, berarti solusinya seperti apa.

“Jadi pasukan tambahan yang diperintahkan Presiden yang tembak mati. Akibat dari itu juga sopir saya ditembak. Jadi pokoknya presiden Tanggung Jawab, gubernur Tanggung Jawab [masalah yang terjadi] di wilayah ini,” ujarnya.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Persoalan Baru

Nimiangge membeberka, sejak Desember 2018 masyarakat Nduga dari belasan distrik mengungsi ke kabupaten terdekat dan lari selamatkan diri ke hutan dan belantara.

“Iya. Ini [masyarakat Nduga yang mengungsi] semua belum kembali. Ini negara harus tanggung jawab,” tegasnya.

Dikatakan, masyarkat dari belasan distrik belum kembali, lalu di Keneyam, bupati dan wakil bupati meriahkan Natal.

“Masyarakat saya lari kemana-mana. Baru kami di sini meriahkan dengan hiasan di rumah, sampai pasang lilin sini sana baru putar lagu sini sana baru datang di rumah baru enak-enak. Baru rakyat itu bagaimana?,” tanya Nimiangge.

Memasuki dua tahun ini, kata dia, dengan adanya konflik tersebut, masalah baru muncul. Selain masyarakat mengungsi kemana-mana, juga masalah dalam keluarga terjadi.

Baca Juga:  Proteksi OAP, FOPERA Desak KPU RI Menerbitkan PKPU Khusus Pelaksanaan Pemilu di Tanah Papua

“Ini menambah penderitaan. Satu rumah yang tinggal 5 kelurga, 4 keluarga, akhirnya  tinggal baku pukul terus, baku marah terus, keluarga tidak aman. Dengan berbagai masalah ini mau jadi bupati dan wakil bupati, saya mundur adalah keputusan saya,” tegasnya.

Menanggapi mundurnya wakil bupati Nduga tersebut, seperti dikutip dari tempo.co, Kementerian Dalam Negeri akan mengkonfirmasi kabar pengunduran diri Wakil Bupati Kabupaten Nduga, Papua, Wentius Nimiangge dari jabatannya. Pembinaan Bupati/ Walikota menurut Kemendagri berada di bawah Pemerintah Provinsi sehingga harus dilakukan konfirmasi ke Gubernur terlebih dahulu.

“Nanti kami cek kepada Gubernur atau Pemprov Papua sebagai pembinanya,” kata Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar saat dihubungi, Rabu 25 Desember 2019.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaWabup Nduga: Saya Lahir Satu Kali, Saya Mundur Langsung!
Artikel berikutnyaSatu Pemuda dan Satu Anggota TPNPB Luka-luka