Gereja Minta Aparat Tidak Tempati Gedung SD YPPK Titigi

0
1959

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pastor Paroki St. Fransiskus Xaverius Titigi, Keuskupan Timika, meminta aparat keamanan (TNI/Polri) tidak menempati ruang sekolah SD YPPK Titigi yang berada di lingkungan kompleks gereja, pastoran dan lokasi misi di Titigi, Distrik Sugapa, Kab. Intan Jaya, Papua.

Gereja katolik meminta dengan hormat kepada TNI/Polri untuk tidak gunakan lokasi misi paroki Titigi dan dikosongkan,” tegas Pastor Paroki Titigi, Pastor Yance Yogi, Pr kepada suarapapua.com, Senin (30/12/2019).

Permintaan agar aparat tidak tempati gedung SD tersebut, menurut pastor, karena akan mengganggu psikologi guru dan anak-anak sekolah.

“Tanggal 6 Januari sekolah sudah masuk [aktivitas KBM kembali dilakukan]. Keberadaan aparat ini bisa mengganggu anak-anak sekolah. Sebab keberadaan aparat di sekolah dengan menggunakan senjata lengkap. Jadi kami minta dengan hormat supaya aparat segera kosongkan gedung sekolah,” tegas Pastor Yance.

Baca Juga:  Lima Komisioner KPU Deiyai Terpilih Dilantik, Pemilu Siap Diselenggarakan

Ia menambahkan, keberadaan aparat di lingkungan misi akan dipertanyakan oleh Keuskupan dan Kepausan. Sehingga aparat diminta untuk tigggalkan gedung sekolah sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kembali digelar pada 6  Januari.

ads

Selain itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Intan Jaya, Yoakim Mujizau membeberkan hal serupa. Kata dia, aparat sudah tempati semua ruang kelas dan dua dari tiga rumah guru SD YPPK Titigi.

Baca Juga:  Illegal Logging Masih Marak di Mimika, John NR Gobai: Masyarakat Dapat Apa?

Menurut Mujizau, keberadaan aparat di lingkungan misi yang di dalamnya ada gereja, pastoran dan gedung sekolah SD YPPK bisa memberikan tekanan kepada peserta didik dan guru-guru.

“Kalau aparat masih ada di dalam kompleks misi dan gunakan anak-anak sekolah, ini akan bikin anak-anak dan guru-guru takut. Karena mereka tinggal dengan gunakan peralatan. Anak-anak akan takut untuk masuk sekolah dan akan takut,” katanya.

Untuk itu, dirinya meminta supaya aparat tidak tinggal dan menempati gedung SD YPPK di lingkungan kompleks misi.

Yoakim mengatakan, bagaimana mau mencetak generasi muda bangsa dan negara kalau gedung sekolah dimanfaatkan oleh aparat dengan peralatan perang lengkap.

Baca Juga:  Gawat! Di Mimika, 2.500 Ekor Babi Mati Terserang Virus ASF

“Gedung sekolah ini tempat mencetak SDM bagi Daerah dan SDM anak Bangsa ini. Lagi pula di Kampung Titigi fasilitas pemerintah sangat minim, seadainya Fasilitas pemerintah seperti balai kampung, puskesmas dn dll jika ada boleh menempatinya,” katanya.

Ia menambahkan, visi misi Presiden dan Wakil Presiden jelas, yakni menciptakan SDM yang unggul, untuk itu SD YPPK Titigi adalah tempat membina dan mencetak SDM Anak Bangsa Indonesia dan khususnya Intan Jaya.

“Jadi sebaiknya Aparat tidak menempati ruang-ruang kelas yang ada,” tegasnya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaKNPB Wilayah Rayakan HUT ke-10
Artikel berikutnyaMasyarakat Kampung Ndugusiga Mengungsi