WAMENA, SUARAPAPUA.com — Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Balim Wamena telah memperingati hari ulang tahun (HUT) yang ke-10 yang dipimpin Ketua I KNPB Balim Laos Alua di Wamena pada Minggu (29/12/2019).
Alua menjelaskan, sejak KNPB Baliem Wamena terbentuk hingga saat ini pihaknya jalan sesuai dengan reoslusi kongres I dan II serta agenda kerja yang diputuskan bersama dalam forum tertinggi demi mewujudkan satu tujuan, yakni Penentuan Nasib Sendiri di West Papua.
“Apapun situasi dan kondisi akhir-akhir ini tidak terjamin, kami tidak kemana-mana tapi kami ada dimana-mana tetap bersama rakyat. Tanggal 29 ini kami rayakan ualng tahun dan selanjutnya kami akan terus memperjuangkan demi keselamatan rakyat yang sedang tertindas dengan berbagai cara oleh Negara Kolonial Republik Indonesia,” tegasnya di Wamena, 29 Desember kemarin.
KNPB Baliem menyatakan situasi dan Kondisi Balim-Wamena pada khusus dan umumnya di West Papua, sejak tahun 2018-2019 darurat militer RI.
“Kami KNPB Wilayah Balim Wamena, minta kepada pemerintah pusat dalam hal ini presiden RI Bpk Ir Jokowi Dodo, segera menarik Militer organik dan non organik dari Wamena pada khusus dan umumnya di West Papua,” ujar Alua.
KNPB Baliem meminta agar pemerintah RI stop memprovokasi kepada orang Papua, bentuk LMRI (Milisi), bentuk Banpol dengan sengaja menuju konflik horizontal.
“Banpol segera berhenti jadi judas diatas Tanah Papua menjual hak kesulungan sesamamu demi sesuap, ingat TNI/POLRI yang OAP juga adalah OPM yang mempunyai perasaan memilki Tanah Papua juga akan memberikan info pada kami siapa yang datang menjual dan siapa yang tidak,” kata Alua.
Alua menegaskan, situasi dan kondisi di wilayah se-pegunungan tengah Papua pada khusus dan umumnya di seluruh Papua darurat militer Republik Indonesia. Maka Komisi HAM PBB perlu pantau situasi yang sedang terjadi ini.
HUT ke-10 KNPB Wamena diperingati dengan tema KNPB tidak kemana-mana tapi ada dimana-mana bersama rakyat siap menuju Mogok Sipil Nasional (MSN) dan sub tema Melalui HUT yang ke 10 tahun ini; Sesuai situasi dan kondisi, pimpinan serta rakyat orang asli papua OAP segera bersatu untuk menuju mogok sipil nasional (MSN).
Reporter : SP-CR10
Editor : Arnold Belau
