Laporan Satu Tahun TPNPB Kodap III Ndugama Bergerilya

0
3473
Panglima Kodap III Ndugama, Egianus Kogeya bersama pasukannya. (Ist - SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap III Ndugama telah merilis laporan tentang satu tahun bergerilya melawan TNI dan Polri di Kab. Nduga, Papua pada 31 Desember kemarin. 

Sebby Sambon, Juru Bicara TPNPB saat dikonfirmasi tentang laporan yang dikeluarkan telah membenarkan.

“Ya, itu benar, laporan dikirim oleh Staff KOMANS TPNPB, Kami punya staff khusus bagian pelaporan ada kerja di setiap wilayah Perang, baik Ndugama, Puncak Jaya, Puncak Papua, Tembagapura, Dan Intan Jaya. Dan laporan yang dikelurkan Jenderal Egianus Kogeya itu benar,” jelasnya.

Berikut ini adalah laporan yang TPNPB Kodap III Ndugama yang diterima Suara Papua:

PIMPINAN DAN JAJARAN TPNPB – OPM KODAP III NDUGAMA

ads

Laporan Satu Tahun Perang Gerilya Lawan TNI – Polri Indonesia 

Struktur Pimpinan Kodap III 

Egianus Kogeya

Panglima TPNPB Kodap III Ndugama

Angin Unuwe Kogeya

Wakil Panglima Kodap

Perek Jelas Kogeya

Staf Ahli dan Juru Bicara

Penme Kogeya

Komandan Operasi

Melku Nirigi

Komandan Operasi

Abensili Gwijangge

Kepala Penerangan

Rumianus Wandikbo

Komandan Kowip I Mapnduma

Mati Apdak Lokbere

Komanadan Kowip II

Owen Koteka Lilbid

Komandan Batalyon Mbua

Gabuna Engga Kerengga G

Komandan Batalyon Mbua

Geminut Wendanak Telenggen

Komandan Batalyon Alguru, Keneyam

LAPORAN

Perang yang dilakukan di Nduga adalah  Perang Nasional Kemerdekaan Papua barat untuk dari Sorong sampai samarai. Perang Ndugama adalah Perang Lanjutan dari pimpinan TPN/OPM sebelumnya:

  1. Jenderal Kelly Kwalik
  2. Jenderal Daniel Yudas Kogeya
  3. Jenderal Ellmin Sillas Kogeya
  4. Jenderal Daud Yiginap Lokbere.

Mereka mempertahankan Ideologi Kontitusi 1961/1971 OPM/TPN. Kami yang lanjutkan perjuangan ini adalah anak-anak dari 4 Jenderal di atas. Maka perjuangan kami adalah perjuangan bermartabat dan berwibawa demi membelah bangsa dan Tanah air kami dari Sorong sampai samarai.

Baca Juga: TPNPB Tolak Tudingan KKB, KKSB dan Teroris

Baca Juga:  Satgas ODC Tembak Dua Pasukan Elit TPNPB di Yahukimo

Kami membantah semua tudingan selama 1 tahun dari militer Indonesia bahwa Pimpinan Egianus Kogeya adalah KKSB, Separatis, KSB dan  OTK. Itu adalah Pembohongan publik oleh Pihak Pemerintah Indonesia.

Kami adalah Militernya TPNPB organisasinya adalah OPM kami bukan organisasi baru. Sudah ada sejak Tahun 1961/1971. Orang tua sudah wariskan itu maka maka saat ini kami hanya teruskan sampai Papua Merdeka.

Kami pimpinan dan jajaran militer TPNPB/OPM Kodap III Ndugama juga membantah perintah presiden Jokowi untuk menangkap Egianus Kogeya pimpinan Kodap III Ndugama adalah hal yang keliru. Ada bisa saja menankap saya dan pasukan saya. Membunuh saya dan pasukan saya tetapi ideology Papua Merdeka tidak akan ditangkap dan dibunuh.

Dari sejak 2-4 Desember 2018 terjadi nya perang antara kami Pimpinan TPNPB/OPM dan TNI/Polri di Gunung Kabo dan Pos Mbua sampai 1 Tahun kami perang di Ndugama adalah nyata dan fakta.

Eginaus Kogeya (kanan), Panglima TPNPB Kodap III Ndugama bersama bawahannya. (Dok Jubir TPNPB),

Kami ikuti berita banyak pihak yang simpang siur terutama Pemerintah Pusat Presiden Jokowi dan Panglima TNI maupun Kapolri menyebut kami adalah Pimpinan KKSB, dan banyak Wartawan menulis berita tidak sesuai faktanya hanya karena Kepentingan Negara membuat Pimpinan TPNPB/OPM Kodap III Ndugama selalu disebut Kelompok KKSB pimpinan Egianus Kogeya membuat banyak perajurit mati di tangan anak buah Saya.

Selama 1 Tahun Perang kemerdekaan Papua Barat di wilayah Ndugama, Pemerintah Indonesia tidak pernah jujur yaitu :

  1. Tidak pernah mengakui anggota TNI yang gugur di Medan pertempuran dengan jujur
  2. Tidak memiliki rasa Kemanusiaan terhadap Warga sipil di Ndugama dalam 11 Distrik
  3. Ribuan Rumah seng dibakar tanpa kesadaran dan tidak manusiawi
  4. Ketemu warga masayakat tanpa bertanya indentitasnya langsung ditembak mati
  5. Sikap dari Pemerintah Indonesia itu sendiri membuat Warga sipil Ndugama sangat membencinya kepada Pemerintah Indonesia itu sendiri
  6. Semua rangkaian kegiatan Militer TNI/Polri terhadap Warga sipil di Ndugama selama 1 Tahun adalah sangat tidak manusiawi
  7. Pemerintah Indonesia terhadap Suku Ndugama seolah penanganan Sebuah Negara untuk mengejar 1 Pujuk senjata namun Pemerintah Indonesia menerjunkan 7000.Personel TNI/Polri selama operasi militer Indonesia 1 Tahun di Wilayah Ndugama.
Baca Juga:  Pelaku Penyiksaan Harus Diadili, Desakan Copot Pangdam Cenderawasih Terus Disuarakan

Korban di Pihak TPNPB – OPM Kodap III Ndugama

  1. Korban Pasukan TPNPB Kodap III Ndugama murni gugur di Medan pertempuran sebanyak 4 orang meninggal dunia. Mereka adalah anggota TPNPB Kodap III Ndugama.
  2. Korban luka-luka dalam pertempuran di medan perang adalah 6 orang anggota. Mereka adalah anggota TPNPB Kodap III Ndugama.
  3. Warga sipil yang dicurigai sebagai Anggota TPNPB/OPM dan ditembak Mati tanpa ditanya Indentitasnya oleh Pasukan TNI/Polri pada saat Operasi militer Indonesia berlangsung di 11 Distrik adalah 9 orang. Mereka ditembak mati dan mayatnya membusuk karena situasi buruk. 1 orang warga sipil kakinya ditembak dan masih menderita luka.

TNI dan Polri yang Ditembak Mati oleh TPNPB Kodap III Ndugama

  1. 451 orang anggota TNI dan Polri mati di medan pertempuran maupun mati di rumah sakit Selma 1 tahun perang.
  2. Anggota TNI/Polri yang luka-luka pada saat perang tidak bisa dihitung

Fasilitas, sarana dan prasarana yang jadi korban:

  1. Satu helikopter yang ditembak di wilayah Mapenduma yaitu di kali Yuguru dan Pulpa
  2. Satu helikopter tertembak 3 peluru di Distrik Nitkuri, kampung Oldobo
  3. Kami telah membakar 32 alat berat seperti Exapator dan doser di Mbua
  4. Kami membakar 4 kendaraan roda enam dan 10 kendaraan roda empat [strada]
  5. Kami TPNPB/OPM berhasil lumpuhkan aktivitas pembangunan jalan trans Nasional dari Wamena – Momugu [Nduga]
  6. Kami melumpuhkan aktivitas pemerintah dan pembanguan Kab. Nduga selama 1 tahun
  7. Kami melumpuhkan aktivitas di 32 distrik sekabupaten Nduga selama 1 tahun

TPNPB Kodap III Ndugama tidak memiliki data korban warga sipil yang meninggal akibat perang dengan TNI dan Polri, maupun yang mengungsi keluar dari Nduga lalu meninggal .

Baca Juga:  PAHAM Papua Desak Komnas HAM dan Pangdam XVII Investigasi Video Penganiayaan Warga Sipil Papua

Selama 1 tahun, genap 12 bulan kami berperang melawan TNI dan Polri memperjuangan kemerdekaan bangsa Papua Barat dengan jerih payah dan pertarungan nyawa.  Namun pemerintah Indonesia selalu mengatakan bahwa kami adalah KKSP, KKB dan OTK. Sekarang kami disebut dengan teroris dan tikus-tikus hutan.

Pangima Kodap III Ndugama, Egianus Kogeya bersama jajarannya pada Maret 2019. (IST – SP)

Berdasarkan hasil fakta diatas, maka kami Pimpinan dan jajaran TPNPB Kodap III Ndugama secara resmi menyatakan kepada pemerintah Indonesia bahwa:

  1. Hentikan segala macam intimidas dan diskriminasi terhadap perjuangan kami TPNPB – OPM dan rakyat bangsa Papua Barat.
  2. Selamat datang 4000 personil basukan baru TNI dan Polri di wialyah Ndugama. Kami pimpinan daerah militer TPNPB siap menyambut kedatangan anda.
  3. Kami pimpinan militer TPNPB Kodap III Ndugama sampaikan kepada Indonesia bahwa rakyat Papua Barat dai Sorong – Samarai mau merdeka. Kalau Indonesia sangat naksir dengan Tanah dan kekayaan Papua, bertanya kepada Rakyat dan seluruh Pemerintah daerah mereka akan menjawab. Kami TPNPB hanya melaksanakan tugas amanahnya Rakyat bangsa Papua Barat.
  4. Kami pimpinan TPNPB sampaikan kepada pemerintah bahwa segerah kosongkan Tanah Papua.
  5. Kami mengundang tim pencari fakta PBB Ke Papua, Ndugama dan Intan Jaya untuk melihat kondisi operasi militer pada tahun 2020.
  6. Kami minta otoritas Dewan Keamanan PBB segera menangani konflik bersenjata ini hingga ada resolusi Keamanan PBB.

Demikian Laporan Pimpinan dan Jajaran TPNPB Kodap III Ndugama. Dilaporkan langsung dari Markas Besar Pertahanan Daerah Kodap III Ndugama.

Derakma 31 Desember 2019 

Mengetahui

Egianus Kogeya

Panglima Kodap III Ndugama

Angin Unuwe Kogeya

Wakil Panglima

 Pemne Kogeya

Komandan Operasi

NB: Laporan ini diteruskan oleh awak media TPNPB News

Artikel sebelumnyaTPNPB Tolak Tudingan KKB, KKSB dan Teroris
Artikel berikutnyaPendaftaran Bakal Calon KNPI Merauke Resmi Ditutup