Uskup Timika, Uskup yang Sedang Dinantikan

0
2365

Oleh: Yan Ukago)*

Uskup Baru Timika diharapkan terpilih pastor dari tanah Pupua. Terpilih Uskup yang paham tentang kondisi hidup menggereja di tanah Papua dan dinamikanya. Kita harapkan terpilih salah satu pastor dari OAP. Tetapi tidak harus dari OAP, karena soal membangun dan keberpihakan dalam hidup ini tidak ditentukan oleh warna kulit atau jenis rambut seseorang dan dari mana asal orang itu. Apa yang tersembunyi di balik raga itu yang menentukan. Dan itu Tuhan yang tau.

Kita masih ingat, saat awal terbentuknya keuskupan Timika, semua berpendapat bahwa OAP akan jadi Uskup Timika. Tapi Roma memilih Uskup JHon Saklil, almarhum adalah Putra Key yang Labepa alias lahir besar Papua. Awalnya tidak diharapkan tapi saat hari kematiannya 90 persen air mata adalah air mata orang Papua. Semua OAP bukan katholik saja tapi dari dedominasi agama lain di tanah Papua merasa kehilangan Sang Mongsinyur. Jhon Saklil adalah OAP, bukan putra Key. Waktu telah membuktikannya.

Baca Juga:  Indonesia Berpotensi Kehilangan Kedaulatan Negara Atas Papua

Siapapun yang terpilih kita terima. Hidup masa depan adalah misteri sama juga apa yang ada dalam diri seseorang juga misteri, jangankan kita yang lain mungkin seseorang itu sendiri juga tidak pernah tau misteri yang ada dalam dirinya. Seorang kadang tidak menyadari klau ia seorang pemimpin masa depan. Semua Allah, sang pemilik khalik yang tau. Sang waktu yang akan menjawanya ketika pada saatnya. Tuhan mempersiapkam orang yang tepat pada waktunya. The right man on the right time.

Roma itu tahta suci, Roma tau tentang dunia ini tapi tidak ikut apa kata dunia. Diharapkan Roma memilih pastor itu. Kita terima semua itu. Dalam tradisi gereja katolik, pemilihan seorang uskup tidak sama seperti pilih bupati, gubernur atau presiden yang bisa dengan cara demo atau opini. Gereja punya tradisi khusus dalam pemilihan Uskup, kita yang di luar hanya berdoa agar sekalipun gereja tidak terpengaruh demo-demo dan opini tapi alam orang papua, langit ini dan Allah pemilik alam semeste akan mengawalnya sampai ke meja suci Roma. Kekuatan ini akan menganulir setiap tangan-tangan jahat yang ada dalam setiap tahapan proses pemilihan uskup Timika maupun uskup lainnya di Tanah Papua. Sampai terpilih Uskup yang bisa membangun Papua menjadi Tanah Damai. Amin.

ads
Baca Juga:  Kura-Kura Digital

)* Penulis adalah intelektual Papua

Artikel sebelumnyaTahun 2020 UMP Papua Naik 8,5 Persen
Artikel berikutnya126 Organ Desak Rektor UNKHAIR Cabut SK DO 4 Mahasiswa