Bochi Masih Dibutuhkan Persipura

0
1737

DEIYAI, SUARAPAPUA.com — Kritikan publik terhadap menurunnya performa Boaz Theofilus Erwin Solossa bersama Persipura Jayapura di musim 2019 tak lantas bakal melengserkan nama besar pemain yang telah 15 tahun membela tim Mutiara Hitam.

Boaz sudah tak muda lagi. Pemain yang juga sering disapa Bochi itu kini berusia 34 tahun. Kapten tim Mutiara Hitam ini lahir di Sorong, Papua Barat, 16 Maret 1986. Itu artinya, masa jayanya sudah berpuncak. Kehebatannya kian menurun.

Dalam beberapa penampilan Bochi memang sudah tak seperti dulu lagi, terutama stamina dan kecepatan bermain. Sebaliknya, pengalaman dan mental bertanding tentu banyak dia miliki.

“Boaz memang hebat. Dia striker maut, bisa juga bermain di posisi gelandang. Tetapi masalahnya umur dia sudah lebih dari kepala tiga, jelas stamina menurun. Kemarin waktu dia main, orang marah-marah itu wajar saja,” kata Jhon sembari mengakui kehebatan pemain yang dibina PS Yohan, sebuah klub amatir di pusat Kota Sorong, provinsi Papua Barat.

Baca Juga: Persipura Bakal Lepas Pemain, Siapa?

ads

Bochi punya segudang pengalaman mengolah si kulit bundar di lapangan hijau.

Kepiawaiannya bermain sangat terlihat jelas saat Bochi kecil yang berusia 15 tahun membela pasukan PON Papua ke-XVI 2004 di Palembang. Juga sesudahnya bersama Perseru Serui, dan beberapa saat kemudian direkrut Persipura. Sejak 2005 ia membela panji Mutiara Hitam hingga kini.

Baca Juga:  PFA Cetak Sejarah Gemilang di Selangor Open Malaysia dan Piala Barati 2024

“Sehebat apapun skill seorang pemain bola, suatu ketika akan menurun staminanya. Apalagi soal umur, tidak mungkin sampai tua terus menerus bermain bola. Di situlah perlunya pemain muda tampil sebagai pengganti,” tuturnya merujuk kisah Ronaldo, mantan striker maut Timnas Brasil.

Selain punya mental dan naluri gol yang mumpuni, Boaz juga kemampuan memimpin tim di dalam maupun luar stadion tak diragukan, terutama semenjak ban kapten “aman” di lengannya.

Bochi bahkan dianggap sebagai roh bagi Persipura, setidaknya selama 15 tahun membela tim kebanggaan masyarakat Papua ini.

Baca Juga: Boaz Si Bungsu dari Solossa Bersaudara

Rahmad Darmawan saat menjadi pelatih Persipura tahun 2005, pernah menyebut adik kandung Joice Harold, Ortisan dan Nehemia yang juga sempat mencicipi atmosfer sepakbola Indonesia, sebagai motor serangan tim Mutiara Hitam.

RD bahkan menjulukinya striker ajaib. Seorang striker lokal pemilik naluri pencetak gol. Tak berlebihan. Setiap kali bermain, Bochi begitu dapat bola sudah pasti 99% gol.

Pada musim kemarin, Bochi absen dalam beberapa pertandingan. Kebanyakan laga tanpa dia berakhir imbang atau kalah. Hanya dua kali menang.

Baca Juga:  PSBS Biak Pecahkan Sejarah: Laju ke Final Liga 2 Sekaligus Promosi Liga 1

Baca Juga: Anehnya Sepak Bola Indonesia

Nah, apakah dia akan dilepas Persipura? Merujuk penuturan Jacksen Ferreira Tiago pada pertengahan kompetisi tahun 2019, Boaz kemungkinan bakal dipertahankan.

Bagi Jacksen, kehadiran pemain senior Persipura dianggap penting sebagai penyeimbang antara skuat senior dan yunior di setiap laga.

Meskipun Boaz, Ricardo, Ian, Manu, Tibo, dan pemain senior lainnya banyak dikritik karena dinilai sudah habis masa emasnya, tetapi menurut Jacksen, mereka masih dibutuhkan. Karena itu, tak salah bila ia di setiap pertandingan meramu pemain antara senior dan yunior yang dianggap siap diturunkan.

Baca Juga: JFT Bangkitkan Spirit Pemain Persipura

Menurut wartawan senior Papua, Dominggus Arnold Mampioper, beberapa pemain senior Persipura seperti Yustinus Pae, Boaz Solossa dan Imanuel Wanggai, masih punya peluang besar dipertahankan di musim ini.

Sayangnya, Manu dikabarkan sudah pamit ke manajemen Persipura. Berkostum merah hitam selama 15 tahun, gelandang energik ini akan hengkang ke tim lain. Ia menyusul dua pemain asing, Mamadou Samassa dan Ibrahim Conteh, yang lebih dulu diputus kontraknya.

Pada tahun ini atau maksimal dua tahun kemudian para pemain senior tentu secara perlahan akan tinggalkan Persipura. Tak langsung didepak dari skuat Mutiara Hitam, seperti pernah dialami Eduard Ivakdalam beberapa tahun silam.

Baca Juga:  Hajar Semen Padang 3-0, PSBS Biak Kunci Juara Liga 2

Ini agar tak ada kesan melupakan begitu saja jasa besar pemain senior selama beberapa tahun membela panji Persipura. Keputusan akan diambil pada tepat waktunya.

Baca Juga: Persipura Bak Klub Musafir di Saat Genting

Benhur Tomi Mano, ketua umum Persipura, mengatakan, perombakan tim sedang dilakukan demi perbaikan prestasi tim asal Kota Jayapura ini.

Selain dua pemain asing, pihak manajemen juga masih mempertimbangkan kemungkinan hal sama diterapkan ke penggawa lainnya.

Rencana rombak total skuatnya jelang musim berikut pernah disampaikan Mano beberapa waktu lalu sebelum kompetisi Shopee Liga 1 2019 berakhir.

Baca Juga: 25 Tahun Karier Jacksen F Tiago di Sepak Bola Indonesia

Soal pelatih kepala, kata Mano, Persipura tetap pertahankan Jacksen Ferreira Tiago. Pelatih asal Brasil itu dipastikan kembali menukangi tim Mutiara Hitam di musim kompetisi Liga 1 2020.

Dilansir  jubi.co.id, Rocky Bebena, sekretaris umum Persipura, mengatakan, setiap tim tentu menghendaki prestasi lebih di musim berikut. Karena itu, perombakan pemain bukan hal tabu.

“Perombakan ini diharapkan dapat memberikan prestasi kepada tim di musim kompetisi tahun ini,” kata Rocky.

Pewarta: Markus You

Artikel sebelumnyaMasyarakat Deiyai Diminta Dukung Program Pembangunan
Artikel berikutnyaPemkab Deiyai Jangan Lupakan Dua Distrik Ini