MANOKWARI, SUARAPAPUA.com— Akibat Hujan deras di awal Tahun 2020 menekan volume Air naik, puluhan rumah di tiga kampung yang mendiami sekitar Kali matoa, Distrik Sidey, Manokwari, Papua Barat, Jumat malam terpaksa kembali terendam banjir.
Dari Data yang dihimpun suarapapua.com kampung terendam banjir diantaranya kampung Isima, Irmos dan Kampung Warikon, membuat sejumlah warga terpaksa mengungsi ke balai kampung terdekat atau posko pengungsian sementara.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Manokwari, George L. M. Randang,Dikabarkan melalui Humas Basarnas Manokwari. M. Hariul, Derasnya air sehingga Kali Matoa tidak dapat menampung debit air, sehingga merendam tiga kampung berada dialiran kali terjadi sejak pukul 16.00 WIT tepat Pada koordinat 0°47’58.39″S/133°38’03.03″E. membuat 24 rumah terendam banjir.
Akibat banjir merendam rumah warga, sebanyak 75 Jiwa terdiri anak-anak dan Ibu, terpaksa mereka mengunsi ke Balai Kampung, walapun air sudah malai surut namun warga tetap masih bertahan di tempat pengunsian.
“Dari data yang kami terima luapan Air di dusun warikon diperkirakan setinggi orang dewasa namun dalam musibah banjir ini, tidak terdapat korban jiwa maupun korban luka ataupun hilang,” ujarnya.
Air Mulai surut Warga kembali ke rumah
ketika di konfirmasi suarapapua.com dari manokwari Yans Dwi Jayanto dilokasi kejadian membenarkan Bahwa Luapan Kali matoa saat ini sudau mulai surut dan warga telah kembali ke rumah.
“iya benar, Warga sudah pulang kerumah hanya beberapa keluarga yang rumanya masih tertimbun pasir dan lumpur sehingga masi menempati posko pengungsian,” katanya sabtu (11/01/2018) pagi.
Saat ini sejumlah aparat gabungan dari Basarnas maupun TNI telah berada dilokasi pengunsian, untuk bersiaga bersama pemerintah telah menyediakan sejumlah Eksafator untuk stenbay jika terjadi banjir yang menutupi jalan dapat diperbaiki secepatnya untuk akses lalulintas.
Diketahui kali matoa adalah muara dari lima kali besar delapan anak cabang sehingga jika Hujan deras bertahan satu jam maka akan banjir dan warga kampung sekitar menjadi korban, aktivitas setiap Hujan memang terus waspada.
Pewarta : SP-CR14
Editor: Arnold Belau