Bupati Deiyai Minta Sembilan Tahanan Dibebaskan

0
2350

DEIYAI, SUARAPAPUA.com — Bupati kabupaten Deiyai, Aten Edowai, meminta masyarakatnya mendoakan sembilan tahanan insiden rasisme Deiyai yang sedang jalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Nabire.

“Saya mohon masyarakat Deiyai, mari kita doakan sembilan orang yang dapat tangkap tahun (2019) lalu, karena sekarang mereka lagi jalani sidang di pengadilan negeri Nabire,” kata Bupati saat beri sambutan pada ibadah natal yang digelarnya, Rabu (14//2020), di Deiyai.

Berdoa supaya, menurutnya, kesembilan tahanan tersebut terbebas dari jerat hukum.

“Kita berdoa supaya mereka keluar dari tahanan. Tetapi untuk proses hukum tetap jalan. Kita harus hargai. Untuk itu, masyarakat jangan takut. Kalau mereka tidak salah, pasti Tuhan sertai dan tolong,” ujarnya.

Baca Juga:  Pilot Selandia Baru Mengaku Terancam Dibom Militer Indonesia

Agar tidak terulang peristiwa serupa, Bupati dengan tegas meminta Kapolres dan Perwira Penghubung agar memerintahkan anak buahnya tidak membuat gerakan tambahan yang tidak-tidak, yang membuat masyarakat takut.

ads

“Saya dapat laporan dari masyarakat, ada sekelompok tentara dan polisi lakukan swiping. Saya minta jangan takuti dan periksa-periksa noken masyarakat saya. Terus jangan tanya-tanya mereka. Mereka masih trauma. Karena mereka itu takut lihat pakaian loreng, apalagi dengan senjata,” tegasnya.

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

Namun jika bersifat penting demi keamanan, kata dia, sebagai mitra kerja harus ada koordinasi dengan pihaknya.

“Jangan lakukan diam-diam seperti yang sudah. Ini supaya kalau masyarakat tanya, bisa kita jelaskan ke mereka maksud dan tujuannya. Saya yakin pasti masyarakat tidak akan takut,” ujarnya.

Menurutnya, sengaja dirinya menyampaikan hal tersebut supaya selain Kamtibmas di daerah Tigi (Deiyai) tercipta, semua elemen masyarakat Deiyai termasuk aparat keamanan dapat beraktivitas bebas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Baca Juga:  Pembagian Selebaran Aksi di Sentani Dibubarkan

Ketua sementara DPRD Deiyai, Petrus Badokapa, berharap Kapolda Papua dapat membebaskan kesembilan warga tersebut.

“Masalah yang tahun lalu terjadi di Deiyai itu, masalah seluruh orang Papua dari Sorong sampai Samarai. Bahkan kulit hitam yang ada di belahan dunia. Untuk itu, saya sebagai ketua DPRD Deiyai minta Kapolda Papua tolong bebaskan mereka. Dan untuk proses hukum tetap jalan, tapi tolong ambil keputusan yang seadil-adilnya,” kata dia kepada suarapapua.com, usai ibadah.

Pewarta: Stevanus Yogi

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPihak Ketiga Diminta Libatkan Anak Daerah Lanny Jaya
Artikel berikutnyaBupati Deiyai: Ciptakan Kedamaian, Tanggung Jawab Bersama