Seorang Motoris di Sentani Sekolahkan Anaknya Hingga Sukses

0
1326

SENTANI, SUARAPAPUA.com— Seorang Motoris Speed Boat di Sentani berhasil sekolahkan anaknya hingga sukses dan bekerja di Timika. Adalah Yan Ibo, pria asal Sentani yang mengaku sudah bekerja sebagai Mototris Speed Boat selama 30 tahun terakhir di Danau Sentani.

Hari-hari Ibo melayani untuk mengantar jemput penumpang dari kapung-kampung di pinggiran danau Senani. Hasilnya ia sudha berhasil sekolahkan anaknya sampai sukses.

“Bapak sudah 30 tahun lebih menekuni profesi sebagai motoris di sini, dari hasil ini bapa berhasil sekolahkan anak sampai sudah ada yang bekerja di Timika, dan puji Tuhan anak bapa yang di Timika yang membantu bapa sampai bapa bisa beli motor boat sendiri yang harganya lumayan mahal yaitu 40 Juta,” kata Yan kepada Suarapapua, Selasa (14/1/2020).

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

Ia biasanya mangkal di Yahim. Rute pengantarannya Sentani Timur, Tengah, maupun Barat, juga sebuah Pasar kecil yang menjadi tempat tunggu sekaligus tempat belanja. Sebelumnya ia jadi motoris menggunakan motor boat orang lain, sekarang bapa sudah punya motor boat sendiri ini sejak tahun 2013.

Untuk tarif jasa biasanya jauh dekat perorang dikenakan tarif sebesar 10  ribu rupiah. Beda halnya ketika ada carteran.

ads

“Kalau ke Sentani timur seperti Puay dan Ayapo dan juga Sentani barat seperti, Dondai dan Yakonde biasanya dikenakan biaya sebesar satu juta sedangkan kalau di Sentani tengah seperti, khameyaka, Atamali, Putali, Hobong, Ifar Besar, Babrongko dan Ifale, biasanya dikenakan tarif sebesar 500 ribu,“ ucapnya menjelaskan.

Angkutan terhadap masyarakat yang tinggal di pinggiran Danau Sentani, katanya, tidak  melihat cuaca hujan entah panas, sebagai motoris yang dapat menghidupi kebutuhan sehari-hari bahkan membiayai kebutuhan lainnya dapat melakukan dalam cuaca hujan dan panas.

Baca Juga:  ULMWP Desak Dewan HAM PBB Membentuk Tim Investigasi HAM Ke Tanah Papua

Ibo berharap agar pemerintah Kabupaten Jayapura untuk berkenan memperhatikan lampu dan perumahan yang layak huni.

“Perumahan di kampung ini yang masih menjadi beban buat bapa kitong, karena materialnya harus muat dari kota kesana, tapi bapa bersyukur karena tahun ini ada program dari bapa bupati yaitu program 100 Rumah per kampung dan sudah mulai dijalankan tahun ini,” katanya Yan Ibo.

Situasi penumpang saat naik Spead Bot di Pantai Yahukimo Sentani. (CR-SP02)

Senada juga diungkapkan bapa Wally, yang juga motoris, kata dia, tarif tidak pernah berubah hingga sekarang karena katanya hasil tersebut diputuskan atas kesepakatan masyarakat sebelumnya.

Baca Juga:  Upaya Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Jaga Pasokan BBM Saat Lebaran

“Untuk tarif per orang jauh dekat tetap sama 10 ribu begitu juga dengan carteran yang tarif-nya berkisar diantara 500 ribu hingga satu juta rupiah per carteran,” katanya.

Bapak yang akrab disapa bapa Wally mengungkapkan, telah menekuni profesi sebagai Motoris hingga sekarang memasuki 18 tahun, hasilnya pendapatannya pun dapat menghidupi kebutuhan sehari-hari dalam keluarga.

“Bapak sudah menekuni profesi ini selama 18 tahun dan masih akan lanjut sampai dimana badan sudah lemah baru bapa berhenti, karena untuk menghidupi dan sekolahkan anak-anak lewat profesi ini, semua anak danau Sentani untuk menjadi motoris itu sudah menjadi keharusan kami,” tuturnya.

Pewarta : SP-CR02

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaGalau Jelang Sepekan Pengumuman Skuat Persipura
Artikel berikutnyaPemkot Sorong Tidak Terima Penduduk Baru dari Luar