Usai Libur, Belum Semua Siswa Wamena Masuk Sekolah

0
1461

WAMENA, SUARAPAPUA.com— Pasca kerusuhan di Wamena pada September lalu hingga libur Natal dan Tahun Baru, belum semua siswa SMAN 1 Wamena masuk sekolah. 

Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah SMANSA Wamena, Yosep Wabisono, saat ditemui di Ruangan kerjanya, Senin (13/1/2020) kemarin.

“Setelah libur masuk ini kami langsung melakukan pendataan kembali, untuk mengetahui siswa kami semua hadir atau tidak setelah kejadian kerusuhan 23 September dan libur masuk awal tahun 2020. Tapi belum semua masuk sekolah,”  ungkap Yosep.

Dijelaskan, jumlah keseluruhan yang terdaftar sebanyak 900 siswa dan siswi dari kelas satu hingga tiga. Yang mengikuti ujian semester ganjil 703 siswa, sebanyak 63 lebih siswa telah pindah sekolah karena trauma dengan kejadian tersebut.

Baca Juga:  PT Eya Aviation Indonesia Layani Penerbangan Subsidi Wamena-Tolikara

“Selain itu ada 75 siswa titipan dari sekolah lain, maka jumlah keseluruhan itu berkurang menjadi 831, siswa bahkan minggu ke dua awal tahun sebanyak 61 orang belum masuk,” katanya.

ads

Terkait dengan 75 siswa titipan, dikarenakan data mereka dimasukan pada dapodik sistem menolak, kemungkinan mereka adalah siswa titipin atau kata lain pakai Ijazah orang lain.

“Jadi dengan jumlah kehadiran yang berkurang ini terlihat ruang kelas sebelas IPA dari 5 ruangan berkurang menjadi empat saja. Maka untuk tahun ini yang kami bisa lapor di data dapodik sebanyak 703 saja,” ucap Yosep.

Baca Juga:  Wapres RI dan Enam Pj Gubernur Tanah Papua Dikabarkan Hadiri Hut PI Lembah Balim

Dia menambahkan, kendala terhadap berkurangnya jumlah siswa dikarenakan karena ada yang tidak masuk pasca kerusuhan tetapi juga ada yang titipan dari luar daerah yang hingga sampai saat ini datanya ditolak oleh sistem dapodik.

Selain itu, para orang tua dari siswa yang tidak masuk agar melapor ke Sekolah supaya diketahui kepastian-nya dan keberadaan anak tersebut oleh seluruh jajaran guru SMU N1 Wamena.

“Mereka yang tidak masuk kami masih memberikan toleransi. Orang tua dari murid agar melapor, dan memberikan kepastian mau sekolah atau tidak. Jangan tunggu surat panggilan dari sekolah,” tegas Wabisono.

Baca Juga:  Konflik Horizontal di Keneyam Masih Berlanjut, Begini Tuntutan IPMNI

Setelah kerusuhan di Wamena, telah membangun komunikasi dengan group whatsaap dengan seluru guru, namun banyak guru juga yang kehilangan jejak hingga usai semester.

Sementara itu, Maria Trinda,  kepala Sekolah Menegah Pertama SMP PGRI Wamena mengungkapkan, dari jumlah total 135, yang mengikuti semester ganjil berjumlah 75 siswa, pihaknya memastikan kehadiran berkurang karena kebanyakan pulang kampung pasca kejadian kerusuhan di Wamena.

“Nanti siswa belum ujian, mulai besok akan ikut ujian susulan lusa lagi seperti begitu,” katanya.

Pewarta: Onoy Lokobal

Editor: Arnold Belau 

Artikel sebelumnyaPengadilan Negeri Jakarta Pusat Diskriminatif Terhadap Budaya Papua
Artikel berikutnyaPemkab Tambrauw Diminta Perhatikan Akses Jalan