SENTANI, SUARAPAPUA.com— Pasar Doyo yang terletak di Kab. Jayapura pada 30 April 2016. Pasar Doyo Baru dibangun dari program Kementerian Perdagangan tahun 2015.
Pasar Doyo merupakan satu dari 47 pasar yang dibangun pemerintah, 15 di antaranya adalah pasar skala kabupaten yang berada di Papua dan Papua Barat dengan anggaran sebesar Rp 140 miliar atau total seluruhnya sebesar Rp 207, 43 miliar.
Pasar Doyo Baru dapat menampung pedagang di 168 kios dan 120 los. Sisa pedagang yang belum tertampung telah dianggarkan dana sebesar Rp 1,09 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat tahun 2016.
Alsifa, salah satu penjual di pasar tersebut kepada suarapapua.com mengungkapkan, para penjual hanya ramai dan mengisi los-los pasar hanya sebulan sejak diresmikan pada April 2016 lalu.
“Penjual dan pembeli di pasar ini hanya ramai satu bulan saja. Selanjutnya sampai sekarang pembeli mulai tidak aktif,” ungkapnya pada (18/1/2020) kepada Suarapapua.com.
Menurutnya, kalau pemerintah Kabupaten Jayapura atau Dinas Perindangkop mengarahkan penjual di luar pasar semua di-arakan tentu pasar akan ramai pembeli begitu juga penjual dapat menghasilkan penghasilan dari jualan tersebut.
“Pemerintah harus mempertegas melalui Satpol PP yang ada. Arahkan semua penjual ke dalam. Supaya pembeli ramai dan penjual juga ada penghasilan. Karena sekarang mulai tidak ramai saya yang dulu menjual di dalam pasar sekarang saya beralih untuk menjual yang lain,” tambahnya berharap.
Lanjutnya, dengan penertiban seperti begitu tentu ada pendapatan yang pemerintah dapat juga melalui pajak.
“Dulu saya menjual pakaian di dalam tapi sekarang saya jual sayur mayur, karena pakaian yang saya jual tidak ada pembeli,” jelas dia.
Sementara itu, Alfa Kreutha penjaga pasar Doyo mengatakan, situasi berubah sejak diresmikan karena tidak ada ketegasan dari pemerintah.
“Sekarang situasi pasar ini sunyi tanpa penjual dan pembeli. Kami hanya menjaga dan membersihkan pasar ini setiap hari. Kami juga mendengar kalau kami melakukan tagihan kepada penjual namun itu tidak benar karena selama ini yang kami lakukan bayar pajak kebersihan,” katanya.
Ia berharap agar pemerintah mempertegas dan menertibkan kembali terhadap penjual yang sedang berjual di luar pasar. Agar pasar yang aman bahkan jauh dari pinggir jalan dapat dinikmati penjual dan pembeli.
Untuk diketahui, pasar tersebut dibangun pemerintah pusat dalam kepemimpinan presiden Jokowi di Periode pertama dengan program pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat. Jika dihitung dari 2015-2019 sebanyak 4.211 unit termasuk pasar Doyo, yang sekarang mulai sunyi penjual dan pembeli.
Pewarta : SP-CR02
Editor: Arnold Belau