Masyarakat Malamoi: Pembangunan Rel Kereta Api Sorong – Manokwari untuk Siapa?

1
3183

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com— Sem Ulimpa, Ketua  Pengurus Daerah Masyarakat Adat Nusantar Malamoi mempertanyakan program pembangunan rel Kereta Api Sorong-Manokwari yang direncanakan akan dibangun.

Ulimpa mempertanyakan pembangunan Rel Kereta Api Sorong Manokwari untuk siapa. Menurutnya, masyarakat adat saat ini belum membutuhkan askes jalan Kreta Api.

“Pembangunan jalan Kreta Api untuk siapa. Masyarakat adat belum sampai pada tahap itu. Yang membutuhkan itu, mereka yang mempunyai Ivenstansi perdagangan,” jelasnya kepada suarapapua.com, Sabtu (18/1/2020) lalu.

Ulimpa menyarankan agar pemerintah daerah [pusat] harus fokus pada pembangunan daerah seperti pembangunan jalan antar kampung, kampung ke kabupaten, dan kabupaten kota.

“Pemerintah jangan fokus melihat pembangunan berskala nasional. Harus melihat jalan darat yang hubungkan Kota – Kabupate. Pemerintah harus lihat kebutuhan masyarakat hari ini tanpa harus ikut dengar apa yang Pusat inginkan,” ujarnya.

ads
Baca Juga:  Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Lakukan Sidak ke Sejumlah SPBU Sorong

Hal penting yang harus diperhatikan menurut Ulimpa adalah pembangunan jalan trans Papua.

“Jalan yang menghubungkan kampung ke kabupaten. Belum ada tahap penyelesaian. Hanya bongkar lahan lalu ditinggalkan. Jalan-jalan tersebut belum diselesaikan lalu mau mendukung pembangunan Kereta Api. Inikan aneh juga kalo dilihat,” katanya.

Dia mengaku juga kecewa dan hingga saat ini belum ada penjelasan tentang tujuan dan manfaat dari pembangunan jalan Kereta Api tersebut yang diberikan kepada Masyarakat.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

“Jika memang sudah studi analisis mengenai dampaik (amdal). Kenapa tidak ada works shop atau narasi publik yang dibangun oleh pemerintah daerah tentang manfaat, tujuan, untung, dan ruginya kepada masayarakat sehingga masayarakat juga mengetahui hal tersebut,” katanya.

Menurutnya, seharusnya pemerintah perhatikan akses-ases jalan ada dalam kota dan kabupaten dulu sebelum membangun jalan Kereta Api.

“Pemerintah daerah ini harus perhatikan jalan-jalan antar kampung, kampung kabupaten, kabupaten kota. Sampai saat ini, masih banyak jalan belum selesai kenapa harus berpikir yang lebih besar,” katanya.

Seperti dikutip media ini dari Antara News lewat CNNIndonesia, Kementerian Perhubungan optimis pembangunan proyek infrastruktur kereta api di Papua Barat segera dimulai tahun ini juga. Saat ini, studi analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan rencana kerja pengadaan tanah dan pemukiman diklaim telah dilaksanakan.

Baca Juga:  Demo KPU, Massa Aksi Tuntut Keterwakilan Tambrauw di DPR PBD

“Tahun ini sebisa mungkin ground breaking (peletakan batu pertama) akan dilaksanakan. Kami terus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian,” ujar Kepala Bidang Perkeretaapian Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat Max L Sabarofek.

Lebih lanjut Max menjelaskan pembangunan infrastruktur kereta api akan dimulai dari Sorong. Pada tahap pertama, pembangunan akan terbentang sepanjang 75 kilometer.

“Kami mulai dari Kota Sorong, Kabupaten Sorong, hingga Ayamaru di Kabupaten Maybrat,” imbuh dia.

Pewarta: SP-CR03

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaPemkab dan Mahasiswa Jayawijaya Bertemu dan Bahas Verifikasi Data
Artikel berikutnyaMasyarakat Suabeba Minta Pemkab Tambrauw Tambah Tenaga Perawat