Petrus Korisano: Otsus Hanya Berhasil di Bidang Infrastruktur Saja

0
2318

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com— “Saya ditanya dana otusus berhasil atau tidak. Saya bilang, ya berhasil. Tapi berhasil di bidang Infrastruktur, atau pembangunan fisik saja.”

“Pembangunan gedung sekolah memang nampak. Kita sudah bangun dan kelihatan. Pengadaan alat-alat peragaan sekolah. Kita bangun pagar-pagar sekolah. Ada yang satu lantai dan tingkat. Itu nampak keberhasilan dana otsus di bidang pendidikan,”  ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong, Petrus Korisano kepada suarapapua.com saat ditemui diruang kerjanya, Senin (20/1/2020).

Menurutnya, selama ini dana Otsus lebih banyak digunakan untuk pembangunan fisik dari pembangunan non fisik [Sumber Daya Manusia (SDM)].

Baca Juga:  12 Parpol Desak KPU PBD Tunda Hasil Pemilu Raja Ampat

Dia membeberkan bahwa dana otsus untuk pendidikan dari tahun 2018-2019 hanya nampak pada pembangunan pendidikan fisik bukan pendidikan manusia.  Menurutnya, dana Ostsus belum nampak pada pembangunan sumber daya manusia.

“Dan dana otsus belum ada pemisahan khusus untuk anak asli Papua. Selama ini, dibagi ratakan untuk seluruh warga kota Sorong. Tapi pembangunan non fisik yang tidak Nampak.”

ads

“Pembangunan manusia ini yang belum menyentuh ke sana. Kami mau ada kekhususan untuk anak asli Papua namun pak Wali kota mengarahkan untuk melayani semua warga, papua maupun non papua. Belum ada pemsihaan khusus untuk papua,” katanya.

Baca Juga:  Upaya Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Jaga Pasokan BBM Saat Lebaran

Dana Otsus Diprioritaskan untuk OAP

Petrus mengatakan, tahun ini  dana otsus akan diproritaskan kepada warga asli kota Sorong terutama mahasiswa. Prioritas yang dilakukan itu sesuai dengan apa yang dilakukan wali kota.

“Untuk dana Otsus khsusunya kota Sorong, Wali kota baru memprogramkan dan memproritaskan khusus untuk anak-anak Moi yang kuliah. Membantu biaya kuliah anak-anak Moi. Untuk SD,fasilitas untuk anak-anak Papua. Kami menyiapkan Tas dan Seragam yang diberikapan kepada mereka.  Program tersebut sudah berjalan dua tahun,”  katanya.

Baca Juga:  Pleno Rekapitulasi Hasil Pemilu di PBD Resmi Dimulai

Sementara itu, Rahim Gogoba, salah satu warg kota Sorong yang tidak bisa lanjut kuliah karena biaya pendidikan. Rahim meminta pemerintah untuk perhatikan mereka yang putus kuliah karena tidak ada biaya studi.

“Pendidikan itu utama. Saya sudah kuliah lagi karena biaya mahal. Saya juga tidak sanggup untuk bayar. Pak wali kota juga harus perhatikan hal pendidikan. Selain saya, saya harapa anak-anak yang lain juga dibantu,” harapnya.

Pewarta: SP-CR03

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMasyarakat Suabeba Minta Pemkab Tambrauw Tambah Tenaga Perawat
Artikel berikutnyaTNI dan Polri Siap Kawal Pelantikan Anggota DPRD Jayawijaya