JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Kristen (SD YPK) Lachairoi Apahapsili, kabupaten Yalimo, Papua, genap 50 tahun hadir mendidik dan mencerdaskan anak-anak Tuhan.
Perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-50 SD YPK yang berada dibawah naungan Gereja Kristen Injili (GKI) Di Tanah Papua itu diadakan dalam ibadah syukur, Minggu (2/2/2020) di Gereja Lachairoi Apahapsili.
Wakison Wandik, ketua panitia mengatakan, hari bersejarah ini perlu dirayakan untuk mengucap syukur kepada Tuhan, juga merenung kembali perjalanan panjang keberadaan SD YPK ini di tengah masyarakat suku Yali.
“Tanggal 2 Februari itu bertepatan dengan hari lahirnya SD YPK Lachairoi, kami telah mengadakan ibadah dan merenung kembali lahirnya sekolah ini,” kata Wakison kepada suarapapua.com dari Yalimo, Minggu (9/2/2020).
Kehadiran SD YPK ini menurut Wandik, sangat besar jasanya bagi orang Yali selama 50 tahun sejak pertama kali didirikan di Apahapsili.
SD YPK Lachairoi Apahapsili awalnya dirintis oleh Zending pada 2 Februari 1970 yang dalam perkembangannya telah memajukan orang Apahapsili melalui pendidikan dari tahun ke tahun hingga sekarang.
“Pada puncak HUT ini kita perlu lihat kebelakang sejarah tentang perkembangan YPK di Apahapsili, dimana YPK terbentuk atas pemikiran dua orang Zending yakni Ottow dan Geissler dengan misi pekabaran dan pengajaran, dimana pada tahun 1856, sebuah sekolah didirikan di pulau Mansinam,” bebernya mengungkap sejarah.
Panitia mengajak, momentum HUT ke-50 di Apahapsili yang dimeriahkan dengan berbagai kegiatan itu agar dapat direnungkan kembali sekaligus sebagai bahan evaluasi untuk pengembangannya kedepan.
Ismail Peyon, kepala sekolah yang juga guru pertama, mengatakan, kehadiran YPK telah mengangkat harkat dan martabat orang Yali, orang Apahapsili, dari ketertinggalan dan keterbelakangan serta memberikan kontribusi besar dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) hingga saat ini.
“Karena ada sekolah dibawah yayasan pendidikan milik GKI, sekarang orang Yali bisa menjadi manusia yang siap hadapi dunia perkembangan global,” ujarnya.
Sementara, Yulianus Walianggen, salah satu panitia, mengakui buah karya luhur SD YPK di kabupaten Yalimo khususnya Apahapsili yang sukses mencetak anak-anak daerah menjadi pemimpin berkualitas untuk membangun negerinya.
“Saya sebagai alumni, kita sudah dididik, dibentuk, maka kita berkewajiban untuk berbuat sesuatu untuk YPK yang lebih baik lagi ke depannya,” ujar Yulianus.
Katanya, sejak diadakan reuni akbar alumni YPK yang dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan SD YPK yang diakomodir oleh alumni adalah pelopor pendidikan dan peradaban baru di Apahapsili.
“Dalam perayaan HUT ini kita lakukan ibadah, tetapi juga pembangunan gedung SD yang baru supaya YPK tetap menciptakan kader yang handal dan siap membangun daerah ini,” ucapnya.
Ibadah HUT ke-50
Perayaan HUT sekolah diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin Pdt. Adam Faluk.
Dalam penyampaian Firman Tuhan dengan mengutip Markus 10:14 c dan d, Pendeta Faluk menyatakan pentingnya pendidikan berkarakter Kristen bagi anak-anak Papua.
“Pendidikan berkarakter Kristen lebih menekankan soal kualitas sifat yang dimiliki, sehingga dalam pembentukan karakter mencakup beberapa unsur yaitu unsur yang diwariskan oleh orang tua, unsur lingkungan yang mempunyai peranan, dan unsur kebiasaan yang terus dilakukan dan diyakini,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan, pembinaan utama berkarakter Kristen ada dalam keluarga, maka harus mampu membangun persatuan hidup dalam keluarga, juga ada pengajaran iman dalam keluarga.
“Seorang Kristen harus membangun karakter sesuai dengan rohani agar mampu mempengaruhi iman seorang anak yang juga akan mampu mempengaruhi karakter anak.”
Faluk optimistis, dengan usia yang tua dapat mewujudkan pendidikan karakter Kristen walau itu hal yang tak mudah. Misalnya menurut dia, pendidikan karakter pada pendidikan formal, tingkat kenakalan remaja semakin tinggi.
“Saat sekarang marak dengan Narkoba, pencurian, pergaulan bebas, yang terjadi pada usia sekolah, ini menjadi pergumulan bersama, tidak hanya bagi gereja, tetapi juga pemerintah dan YPK serta semua orang untuk memberikan perhatian terhadap situasi ini,” tuturnya.
Usai ibadah dilanjutkan dengan pemotongan kue HUT oleh ibu guru Lin Faluk.
Perayaan ini dihadiri semua alumni dan para tamu undangan dari gereja lain di kabupaten Yalimo, serta Bupati dan DPRD Yalimo.
Yulianus atas nama alumni YPK di Apahapsili dan panitia mengucapkan terima kasih karena meski banyak kesibukan lain, tetapi telah menghargai undangan dengan datang menghadiri momentum bersejarah ini.
“Kami panitia bangga dan memberikan apresiasi atas kehadiran Bupati Yalimo yang diwakili anggota DPRD, pimpinan Klasis GKI Yalimo Elelim, alumni YPK angkatan 45, serta para undangan,” kata Walianggen.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You