KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Norbertus Hae, wakil ketua komisi tiga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Tambrauw, provinsi Papua Barat, menyarankan kepada Dinas Pendidikan setempat agar harus memperhatikan pendidikan di distrik Fef.
Hal ini menurut Norbertus, sangat penting dilaksanakan mengingat Fef merupakan wajah ibu kota kabupaten Tambrauw. Perhatian dari Dinas Pendidikan, selain sekolah dasar (SD), juga SMP dan SMA yang ada di Fef.
“Kami minta Dinas Pendidikan Tambrauw harus fokus melihat pendidikan di Fef. Karena Fef ini wajah kabupaten Tambrauw. Pihak dinas harus perhatikan pembangunan fisik dan non fisik, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA,” kata Norbertus kepada suarapapua.com, Minggu (2/2/2020) lalu.
Fef sebagai pusat pemerintahan kabupaten Tambrauw, ia berharap, Dinas Pendidikan harus benar-benar serius menangani setiap persoalan pendidikan yang ada di distrik itu.
Selain itu, Norbertus juga mengingatkan kepada Dinas Pendidikan Tambrauw agar ikut memperhatikan pembangunan SMA yang telah alih fungsi tanggung jawab oleh Dinas Pendidikan provinsi Papua Barat.
“Ya, harus ikut memperhatikan pembangunan SMA. Bukan berarti SMA sudah alih fungsi tanggung jawab ke provinsi jadi kabupaten lepas. Itu tidak boleh. Dinas pendidikan Tambrauw harus terus membangun koordinasi dan komunikasi dengan dinas provinsi,” katanya.
Norbertus juga berharap, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) perlu berkoordinasi dengan lembaga Legislatif agar selalu ada pengawasan terhadap proses pembangunan di kabupaten Tambrauw.
“Seluruh OPD harus membangun koordinasi dengan DPRD. Ini supaya kami juga ikut mengontrol semua proses pembangunan yang sedang dijalankan,” ujarnya.
Soter Hae, salah satu aktivis di Tambrauw, mengatakan, pusat pemerintahan sudah dipusatkan di Fef, sehingga pemerintah daerah melalui OPD terkait wajib memberikan perhatian khusus.
“Pemindahan ibu kota dan pusat pemerintahan di Fef itu otomatis dengan sendirinya menjadi perhatian khusus pemerintah terlebih lagi Dinas Pendidikan,” kata Soter.
Pewarta: Maria Baru
Editor: Markus You
