Kapolres Jayawijaya: Boleh Sampaikan Aspirasi Tanpa Mobilisasi Massa

0
1581

WAMENA, SUARAPAPUA.com — AKBP Dominggus Rumaropen, Kapolres Jayawijaya, mengatakan, aspirasi boleh disampaikan, tetapi tidak dengan cara mobilisasi massa karena akan mengganggu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

“Kepolisian bisa memberikan pengamanan yang penting tidak ada mobilisasi massa, karena daerah Jayawijaya saat ini masih dalam tahapan pemulihan Kamtibmas,” ujarnya kepada wartawan di Polres Jayawijaya, Senin (10/2/2020).

Polres Jayawijaya menurutnya melarang penyampaian aspirasi dengan cara mobilisasi massa di berbagai tempat. Aspirasi tak dilarang untuk dikemukakan, bahkan kepolisian menurut Rumaropen, akan memfasilitasi dan mengawal agar bertemu dengan pimpinan daerah dan berbicara langsung, termasuk rencana beberapa pengusaha yang merasa tak puas bisa sampaikan aspirasinya tanpa melakukan mobilisasi massa.

Baca Juga:  KPU Lanny Jaya Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara

“Nanti hal-hal lain tergantung kebijakan pimpinan daerah. Tetapi Polres Jayawiaya tidak menghendaki adanya mobilisasi-mobilisasi kekuatan massa,” ujarnya.

Rencana aksi demonstrasi dari pengusaha Orang Asli Papua (OAP) dengan menggalang massa tak direstui. Tetapi menurut Rumaropen, tetap diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya ke Pemda melalui perwakilan karena hal tersebut bagian dari hak demokrasi setiap warga negara.

ads

Kapolres menjelaskan, menyusul rencana aksi sebagaimana edaran yang disebarkan ke masyarakat khususnya pengusaha OAP, sejak pagi aparat gabungan TNI/Polri dalam hal ini Kodim 1702/Jayawijaya melakukan apel gelar pasukan.

Baca Juga:  Warga Tiom Ollo Duduki Kantor Bupati Lanny Jaya Minta Atasi Bencana Longsor

“Kami sudah memanggil beberapa koordinator dan memberikan pemahaman bahwa aspirasi apa saja bisa disampaikan kepada Pemda terkait dengan ada beberapa pengusaha yang sebelumnya menangani proyek tahun 2017, 2018 dan 2019, dan di tahun 2020 mereka tidak kebagian lagi, sehingga mau protes ke Pemda Jayawijaya,” jelasnya.

Sementara, Letkol Inf Candra Dianto, Dandim 1702/Jayawijaya, menyatakan siap membackup penuh kebijakan pihak Polres dengan menurunkan personil sesuai kebutuhan demi mengantisipasi situasi dan maraknya tindakan kriminal akhir-akhir ini.

“Kodim sudah turunkan 50 personil karena rencana ada aksi demo, tetapi tak ada tanda-tanda mobilisasi massa. Ya, ini bisa difasilitasi supaya dengan aman aspirasi disampaikan ke pemerintah daerah,” kata Candra.

Baca Juga:  Pagi Ini Jalan Trans Tiom-Wamena Dipalang Caleg PPP

Dandim mengimbau masyarakat tak terprovokasi dengan hasutan dari siapapun. Ia juga minta tak menyebarkan berita hoax yang membuat resah dan takut atau bahkan membangkitkan kembali trauma masyarakat.

“Harapan saya kepada semua masyarakat di Jayawijaya tetap tenang, percayakan kepada aparat keamanan dan pemerintah yang tidak tinggal diam serta selalu bersama-sama memantau perkembangan wilayah ini,” ujarnya.

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaMasyarakat Kwesefo Minta Bangun PAUD dan TK
Artikel berikutnyaULMWP: West Papua Tidak Punya Masa Depan dalam Indonesia