Masyarakat Kwesefo Minta Bangun PAUD dan TK

0
1834

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com Masyarakat di distrik Kwesefo meminta pemerintah kabupaten Tambrauw, provinsi Papua Barat, membangun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) karena saat ini jumlah anak banyak dan saban hari hanya bermain menghabiskan waktu.

Lewi L. Yenjau, salah satu tokoh intelektual muda dari Kwesefo menyampaikan hal itu sesuai harapan masyarakat setempat agar anak-anak mereka bisa mengenal huruf dan angka sebelum beranjak ke tingkat sekolah dasar (SD).

“Satu kebutuhan mendesak di distrik kami adalah PAUD dan TK. Pemerintah daerah harus memperhatikan kebutuhan pendidikan bagi anak-anak di distrik Kwesefo. Sampai saat ini, jumlah anak-anak kurang lebih seratus orang dan itu sudah memenuhi syarat untuk bangun PAUD dan TK,” tuturnya kepada suarapapua.com pekan lalu.

Baca Juga:  Pengurus Baru LMA Malamoi Diminta Merangkul Semua Pihak

Ia berharap hal ini dapat direalisasikan segera agar anak-anak sedari dini bisa dibimbing untuk mengenal huruf dan angka.

“Kampung Batde dan Kwesefo kalau digabung jadi satu berarti jumlah anak semuanya 100 orang. Dari syarat jumlah, sudah mencukupi untuk bangun PAUD dan TK. Tidak boleh biarkan, anak-anak ini merupakan generasi emas kabupaten Tambrauw di masa mendatang. Mereka harus mulai kenal huruf dan angka dari kecil, sehingga ketika masuk SD, guru-guru sudah tidak setengah mati lagi untuk ajak anak-anak mengenal huruf dan angka,” kata Yenjau.

ads
Baca Juga:  Saksi Beda Pendapat, KPU PDB Sahkan Pleno Rekapitulasi KPU Tambrauw

Gerda Yesnath, salah satu mahasiswi asal distrik Kwesefo yang sedang kuliah di Universitas Muhammadiyah Sorong, juga menyatakan perlunya perhatian serius Pemkab dalam hal ini Dinas Pendidikan Tambrauw untuk membangun PAUD dan TK.

Yesnath berharap pemerintah daerah tak membiarkan masyarakat berjalan tanpa arah. Anak-anak perlu dibina dari kecil.

“Anak-anak kecil banyak, tetapi karena belum ada PAUD dan TK, mereka selama ini habiskan waktu hanya dengan bermain-main saja. Pemerintah harus buka mata terhadap hak dasar anak-anak asli Tambrauw. Pendidikan merupakan kewajiban dasar yang mesti diperhatikan serius. Ini generasi emas Tambrauw, jadi wajib diberi perhatian penuh,” ujarnya.

Baca Juga:  Upaya Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Jaga Pasokan BBM Saat Lebaran

Pewarta: Maria Baru
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaSekretaris KPU Lanny Jaya Diminta Fasilitasi Evaluasi
Artikel berikutnyaKapolres Jayawijaya: Boleh Sampaikan Aspirasi Tanpa Mobilisasi Massa