Kemen PUPR Respons Rencana Bangun Jembatan Manokwari-Mansinam

0
1438

MANOKWARI, SUARAPAPUA.com — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen PUPR RI) telah merespons proposal proyek pembangunan jembatan penghubung Manokwari-Mansinam yang baru diajukan lima hari sebelumnya oleh pemerintah provinsi Papua Barat pada saat perayaan HUT ke-165 Pekabaran Injil.

Respons pemerintah pusat itu dibuktikan secara langsung John Wempi Wetipo, wakil menteri PUPR, mengunjungi Manokwari untuk meninjau rencana titik lokasi pembangunan jembatan penghubung dari kota Manokwari ke Pulau Mansinam.

Wamen PUPR menjelaskan kedatangannya berdasarkan proposal yang diusulkan Pemprov Papua Barat ke pemerintah Pusat dan itu telah direspons Menteri Mochamad Basoeki Hadimoeljono.

“Permohonan sudah diterima dan pemerintah Pusat menanggapinya secara serius. Jadi, hari ini saya berkunjung ke Manokwari untuk mengecek lokasinya langsung,” kata Wetipo kepada wartawan di Manokwari, Senin (10/2/2020).

Baca Juga:  OAP di PBD Sangat Minoritas, MRP PBD Bakal Terbitkan Regulasi

Baca Juga: Presiden Diharapkan Merespons Proposal Jembatan Kwawi Pulau Mansinam

ads

Menurutnya, jembatan penghubung ke Pulau Mansinam memang sangat tepat dibangun agar nantinya lebih mudah akses dari dan ke lokasi simbol religi peradaban orang Papua itu.

“Respons dari bapak Menteri PUPR sangat mendukung hadirnya jembatan ini, dan beliau katakan bahwa akan siapkan anggarannya,” ujar Wetipo.

Untuk itu, imbuh dia, dari hasil komunikasi dengan Menteri PUPR, Gubernur Papua Barat diminta segera melengkapi surat-surat yang diperlukan agar dapat diproses dengan target tahun depan mulai dikerjakan.

Mantan Bupati Jayawijaya ini mengutip data dari Gubernur Dominggus Mandacan, lokasi yang layak yaitu ada tiga titik alternatif. Pertama lewat Ingandi, kedua pantai BLK ke pulau Lemon lalu ke Mansinam, dan titik ketiga lewat Kenari tinggi. Tetapi itu akan dikaji lagi oleh tim Balai Wilayah Jalan Papua Barat.

Baca Juga:  Demo KPU, Massa Aksi Tuntut Keterwakilan Tambrauw di DPR PBD

“Titik pertama lokasi bentangan jembatan itu diperkirakan ukuran panjangnya sekitar 1,1 meter, yang kedua 1,4 dan yang ketiga sepanjang 2,4 kilo meter. Nanti teman-teman dari Balitbang akan melihat lagi mana yang cocok dan langsung dibangun,” bebernya.

Selain mempermudah akses transportasi dari dan ke Pulau Mansinam, kader PDI Perjuangan ini juga optimistis bila jembatan tersebut dibangun akan berdampak terhadap ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata.

Sementara itu, Gubernur Mandacan berjanji segera berjumpa dengan pemilik hak ulayat termasuk masyarakat setempat terkait rencana pembangunan jembatan tersebut.

Baca Juga:  Dewan Adat dan Intelektual Moi Mendukung Kepemimpinan Silas Ongge Kalami

“Sebelum mulai bangun, saya akan koordinasi dengan pemilik hak ulayat dan masyarakat. Ini supaya tidak terjadi kesalahpahaman ataupun keributan, bahkan sengketa di kemudian hari,” katanya.

Gubernur yang juga kepala suku besar Arfak ini menggarisbawahi soal hak ulayat bagian tanggung jawab Pemprov Papua Barat dan Pemkab Manokwari. Ia bahkan berkomitmen akan tuntaskan, yang penting Jakarta harus realisasikan janjinya.

“Ini kepentingan umum, sehingga saya minta dukungan penuh dari masyarakat Papua Barat, mendukung program pembangunan pemerintah termasuk rencana bangun jembatan penghubung ke Pulau Mansinam. Ya, ini sangat penting karena tanpa dukungan dari masyarakat, pasti macet dan kita semua rugi,” tutup Mandacan.

Pewarta: Charles Maniani
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaOtsus Bergelar Monyet, Tikus, Sampah!
Artikel berikutnyaGaji Enam Guru di Yalengga Terancam Dihentikan