JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pada 18 Februari 2020, aparat keamanan Indonesia telah menembak empat orang. Dua orang ditembak mati dan dua orang lainnya tertembak dan mengalami luka tembak.
Korban yang ditembak mati adalah Kayus Sani (51) kena luka tembak di bagian data tembus ke hati dan tertembak di lengan tangan. Pada akhir Januari lalu, Kayus tertembak di bagian kaki saat berada di halaman gereja Katolik Galunggama. Sedangkan korban yang ditembak mati lainnya adalah Melkias Tipagau (12). Melkias yang ditembak mati tercatat sebagai anak sekolah kelas VI di SD YPPK Bilogai.
Sedangkan korban yang tertembak adalah Heletina Sani (31) tertembak di bagian tangan. Heletina adalah ibu kandung dari Melkias Tipagau. Korban berikutnya adalah Malopina Sani (11) yang juga merupakan pelajar tertembak di bagian kaki. Setelah tertembak, Malopina diterbangkan ke Timika untuk mendapat perawatan medis. Sedangkan Heletina Sani masih tetap berada di Galunggama.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Aparat Indonesia Tembak Mati Dua Warga Sipil dan Dua Luka-luka di Sugapa
Kronologis
Narasumber Suara Papua yang namanya tidak ingin disebutkan melaporkan dari Kampung Galunggama, Yoparu, Distrik Sugapa, sebelumnya aparat sudah masuk dan melakukan tembakan sambil pemeriksaan dari rumah ke rumah sekitar pukul 03.00 subuh dini hari.
Sambil melakukan pemeriksaan dari rumah ke rumah, aparat juga melakukan penembakan-penembakan sejak subuh hingga pukul 09.00 pagi.
Setelah itu, dua korban yang disebutkan di atas ditemukan ditembak mati dan dua korban lainnya tertembak dan mengalami luka tembak.
Saat ini, sumber tersebut mengatakan, masyarakat sedang semayamkan kedua jenazah di halaman Gereja Katolik Galunggama.
“Kami sekarang sedang duka di halaman gereja Katolik Galunggama,” ungkapnya.
Baca Juga: Aparat Tembak Mati Satu Orang dan Dua Orang Tertembak di Intan Jaya
Pernyataan TPNPB
Karel Tipagau, Anggota TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Komandan Pos Bulapa kepada media ini pada Selasa (18/2/2020) siang mengungkapkan bahwa aparat sedang melakukan penembakan dari arah Bulatugapa ke arah Bulapa dan Galunggama Kampung Yoparu.
Ia mengungkapkan bahwa Melkias Tipagau meninggal setelah tertembak di kepala bagian belakang (otak kecil) dan kaki kanan. Melkias tertembak saat berada di rumahnya di Kampung Galunggama, Yoparu, Distrik Sugapa.
Menurut Karel, saat ini tidak ada anggota TPNPB dengan senjata yang berada di Sugapa. Semunya sudah bergeser ke tempat tujuan mereka. Dan tindakan aparat melakukan pemeriksaan dan penembakan dilakukan secara membabi buta ke masyarakat.
“Di sini tidak ada anggota TPNPB dengan senjata. Mereka sudah ke tempat yang jadi tujuan kami. Dan ini saya tidak bisa kasih tahu (tempat tujuan). Aparat saat ini melakukan penembakan secara membabi buta,” jelasnya kepada suarapapua.com.
Sebelumnya, kata dia, pada Minggu (16/2/2020), pihaknya mendengar ada bunyi-bunyi penembakan dari arah Kampung Holomama. Namun, hingga Senin kemarin tidak ada korban.
“Kalau hari Minggu sampai hari Senin kemarin tidak ada korban. Kami juga tidak melakukan perlawanan karena kami tidak ada senjata. Itu hanya aparat Indonesia saja yang tembak-tembak,” katanya.
Baca Juga: Gembala: Umat Belum Kembali ke Ndugusiga
Verifikasi Nama Korban Anak SD Kelas VI
Sementara itu, Kepala Sekolah SD YPPK Bilogai, Stefanus Sondegau yang dikonfirmasi Suara Papua, Selasa (18/2/2020), membenarkan bahwa ada siswanya yang bernama Melkias Tipagau. Menurut dia, anak tersebut berasal dari Kampung Galunggama dan saat ini sedang duduk di bangku kelas VI.
Meski demikian, Sondegau mengatakan bahwa ia akan memastikan korban yang ditembak mati tersebut apakah muridnya atau tidak.
“Memang ada murid kami yang namanya Melkias Tipagau. Tetapi saya akan pastikan apakah itu kami punya murid di sekolah atau tidak setelah pastikan langsung di tempat duka,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menambahkan, memang beberapa bulan terakhir anak-anak dari Galunggama dan Bulagi tidak ada yang datang ke sekolah karena kondisi dan keadaan keamanan yang tidak mendukung.
Berita ini sekaligus klarifikasi berita sebelumnya yang keliru menulis nama Melkias jadi Melky. Selain itu, berita ini juga mengkonfirmasi umur dari keempat korban setelah Suara Papua verifikasi, dimana sebelumnya usia keempat korban tidak disebutkan.
Baca Juga: Mahasiswa Intan Jaya Minta Komnas HAM dan Pemprov Bentuk Tim Investigasi
Pemkab Intan Jaya Bicara
Sekda Kabupaten Intan Jaya, Asir Mirip saat dikonfirmasi Suara Papua pada hari ini membenarkan bahwa ada penembakan yang dilakukan aparat di kampung Yoparu. Namun belum bisa dipastikan jumlah korbannya.
“Benar. Hari ini ada penembakan di kampung Yoparu. Tetapi saya belum bisa pastikan korbannya. Penembakan dilakukan dari pagi,” ujarnya saat dihubungi suarapapua.com tadi siang.
Meski demikian, kata Mirip, kondisi secara umum di Sugapa, terutama untuk Kampung Yokatapa dan Bilogai, aktivitas berjalan seperti biasa. Dalam artian, kata dia, khusus untuk Yokatapa dan Bilogai saja yang terlihat aman dan ada aktivitas jalan.
Konfirmasi dari Pihak Kepolisian
Terkait dengan peristiwa ini, Kapolres Intan Jaya AKBP Yuli yang dikonfirmasi Suara Papua melakui telepon genggamnya dengan mengirimkan pesan singkat dan pesan di Whatsapp, hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan.
Demikian juga dengan Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw yang dikonfirmasi Suara Papua lewat pesan yang dikirim belum ditanggapi.
Suara Papua masih terus berupaya untuk melakukan konfirmasi dari pihak Kepolisian.
Dari informasi yang dihimpun media ini, pada hari ini (18/2/2020) sekitar pukul 14.00 dua helikopter terbang ke Sugapa.
Aparat juga dikabarkan telah mendirikan beberapa pos di beberapa titik di Sugapa. Seperti di Sumbupa, ujung bandara Sokopaki, Bilogai. Sumbupa adalah tempat di mana sebelumnya adalah lokasi kantor operasional PT MSI yang sempat melakukan operasi di Intan Jaya hingga tahun 2011 lalu.
Selain itu, ada pos juga yang dibangun di tengah hutan ke arah Kampung Mindau dan Emondi. Tepatnya di kebun masyarakat dan tempat masyarakat berburu di arah selatan, di dekat ujung barat gunung Bula.
Berita ini sekaligus verifikasi nama korban anak SD kelas VI yang ditembak mati, di berita sebelumnya adalah Melky Tipagau. Namanya adalah Melkias Tipagau. Selain itu, berita ini juga sertakan umur para korban setelah melakukan verifikasi pada Sumber Suara Papua di Galunggama.
Pewarta: Arnold Belau