Kinerja PDAM Kab. Jayapura Terbentur dengan Masyarakat Adat

0
1257

SENTANI, SUARAPAPUA.com—  Kepala Pimpinan Kantor Cabang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Syors. H. Ondi mengatakan kinerja lembaganya terbentur karena fasilitas yang rusak akibat banjir bandang dank arena masyarakat adat.

Ondi mengatakan, untuk masyarakat adat bermasalah karena belum selesai pembayaran di wilayah adat mereka. Hal tersebut, kata dia menghambat kerja dari lembaga yang sedang ia pimpin.

Hal ini dijelaskan Ondi saat ditemui suarapapua.com di ruang kerjanya pada beberapa waktu lalu, di Sentani, Kab. Jayapura, Papua.

Menurut Ondi, saat Habel Suwae jadi bupati Kab. Jayapura,  ada dua jaringan air. Yaitu dari Kemiri dan Doyo. Debit air juga saat itu sangat baik dimana satu detik bisa menghasilkan 100 liter air.

Baca Juga:  Jawaban Anggota DPRP Saat Terima Aspirasi FMRPAM di Gapura Uncen

Namun, setelah terjadi banjir bandang pada Maret 2019 lalu menyebabkan banyak fasilitas yang rusak. Antara lain pipa dan bak penampung air.

ads

“Setelah banjir bandang, debit air menurun drastic. Yaitu hanya 40-50 liter/detik. Tapi setelah  kantor pusat mengambil langkah segap dengan mengerjakan material yang rusak hingga saat ini debit air yang ke sentani sudah mencapai 75-80 liter/detik,” ungkapnya.

Saat disinggung tentang jaringan air PDAM area Doyo Baru, Ondi menjelaskan, saat ini belum ada dan hampir semua perumahan di Doyo menggunakan air hasil sumur bor yang kita tahu bahwa air sumur bor sudah tidak sehat karena limbah dari RSUD Youwari.

Baca Juga:  Hasil Temu Perempuan Pembela HAM dan Pejuang Lingkungan Bersama WALHI Nasional

“Ini yang masyarakat banyak tanya, PDAM Kab. Jayapura masih ada kh?” jelasnya.

Dikatakan, selain itu pihaknya juga menghadapi masalah di mana masyarakat adat mendesak supaya mereka bisa kelola sumber air mereka sendiri.

“Kami hanya operator yang siap bekerja jika pihak berwenang dalam hal ini pemerintah dan masyarakat adat telah menyetujui kami untuk bekerja, harapan kami debit air di Kemiri dan Doyo bisa kami kelola supaya terjamin dan dari situ bisa ada penambahan jaringan lagi,” jelasnya.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

Sementara itu, Ketua RT 002 BTN Pemda Doyo Baru kepada media ini menjelaskan, air PDAM di Doyo Baru sudah ada sejak 2015, namun setelah banjir bandang hantam Sentani hingga saat ini air PDAM sudah tidak mengalir.

Ia berharap agar PDAM cabang Sentani dapat segera difasilitasi oleh pemerintah untuk dapat kembali menjalankan tugas mereka sebagai perusahan air bersih kepada masyarakat banyak.

Pewarta : Alfredo Dodop

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSetelah Tembak Mati Anak SD, Kodam XVII Cenderawasih Bohongi Publik
Artikel berikutnyaBPK Tingkatkan Tata Kelola Keuangan di Wilayah Lapago