SENTANI, SUARAPAPUA.com— Warga Kota Sentani keluhkan fungsi dan manfaat dari trotoar, pasalnya sejumlah trotoar di Kota Sentani digunakan oleh tukang ojek sebagai pangkalan ojek.
Mama M.Yalak, penjual sayur mayur di pasar lama Sentani mengakui bahwa dirinya merasa terganggu dengan keadaan pasar yang dikuasai oleh tukang ojek.
Menurutnya, selain trotoar yang digunakan tukang ojek, para tukang ojek juga kuasai ruas area jualan mama-mama. Dengan demikian, lanjutnya, pihaknya ketika hendak berjualan harus berjibaku dengan mama-mama lain soal menempati tempat jualan.
Baca juga: Pedagang di Pasar Boswesen Minta Kepastian Pemkot Sorong
“Kita saat ini berebut tempat karena di sebelah jalan bawa ada pangkalan ojek ke arah pantai Yahim dan di sebelah atas ada juga pangkalan ojek yang posisinya dekat dengan jalan, sehingga membuat kami susah karena selain menutup jalan untuk pembeli, tetapi pangkalan juga menjadi penyebab macet,” kata mama Yalak kepada suarapapua.com, Sabtu (21/2/2020).
Ia juga keluhkan sampah yang berserahkan hingga bau akibat penyumbatan yang disebabkan oleh material trotoar yang telah dibongkar hingga ke parit.
“Kami berharap semoga pemerintah dapat melihat keadaan di pasar ini, karena kami sehari-hari berjualan di sini untuk membiayai hidup kami – kan kita datang bukan untuk mencari penyakit,” katanya.
Sutrisno, supir taksi jurusan Sentani – Doyo keluhkan hal serupa.
“Saya ini sudah kurang lebih 6 tahun berprofesi sebagai supir angkot di Sentani. Hanya membuat kami malas adalah antar penumpang ke pasar lama, karena keluar masuk akan memakan waktu yang panjang. Ini semua karena kemacetan,” tegas Sutrisno.
Baca juga: FOTO: Perbaikan Pasar Pharaa Sentani
Terutama katanya, karena pangkalan ojek yang dibuat di badan jalan dan juga trotoar yang hancur dibongkar untuk dijadikan pangkalan ojek.
“Saya dan teman-teman harap supaya ada teguran ke tukang ojek, tetapi juga dinas tolong lihat jalan yang macet ini akibatnya apa begitu.
Pewarta: Elfredo Dodop
Editor: Elisa Sekenyap