Hangat Dibahas, Ini Penjelasan Ketua ‘Hantu Waena’

0
3055

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Hantu Waena. Adalah nama sekelompok anak muda di Waena yang menyediakan jasa sewa sound sistem dan lighting.  Anak-anak yang tergabung di dalam komunitas ini adalah anak-anak muda dari Waena.

Beberapa waktu belakangan ini, hantu Waena jadi sebuah topik yang cukup hangat dibahas di dunia maya. Untuk mengetahui lebih jauh tentang Hantu Waena, Suara Papua bertemu Yan Piter Pepuho, ketua komunitas Hantu Waena saat ditemui suarapapua.com pad Kamis (27/2/2020) di  Phondabee café.

Kepada Suara Papua, Pepuho menjelaskan asal komunitas tersebut dibentuk. Ia mengungkapkan bahwa Hantu Waena berdiri pada September 2018 dan menjalankan usaha jasa sewa soundsistem dan lighting.

“Sampai  saat ini kami berwirausaha dalam hal penyewahan soundsistem dan litghting. Kami biasaya melayani jasa sewa. Jadi kalau ada yang gunakan jasa kami, kami   membeckup seseoarng/sponsor dalam membuat suatu acara yang terbuka untuk umum,” jelasnya.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Asosiasi Wartawan Papua Gelar Pelatihan Pengelolaan Media

Menurut Pepuho, pihaknya tidak hanya melayani jasa penyewaan soundsistem dan lighting, tetapi juga menjual kaso dan stiker Hantu Waena.

ads

Tepis Penilaian Negatif

Pepuho menungkapkan, dengan nama Hantu Waena, pihaknya mendapatkan sorotan yang baik dan juga tidak baik dari masyarakat. Menurutnya, penilaian tersebut merupakan kendala.

Meski demikian, pihaknya tidak terlalu ambil pusing dengan pandangan negatif terhadap usaha yang pihaknya jalankan.

“Kami sering dapat pandangan negatif, baik dari kalangan muda maupun kalangan tua. Lalu kami juga dapat hal-hal negatif yang sering dikaitkan dengan kami. Padahal kami sama sekali tidak terlibat maupun tidak melakukan hal-hal negatif itu,” jelasnya menepis penilaian negatif yang diarahkan kepada usaha yang sedang mereka jalankan.

Ia menegaskan, pandangan-pandangan negatif yang diarahkan kepada pihaknya tidak akan menghalangi usaha untuk melayani jasa penyewaan.

“Kami akan tetap jalan. Mulai dari acara gereja, acara ulang tahun serta masih banyak lagi acara yang menggunakan jasa kami untuk membeckup acara tersebut. Biarkan orang menilai kami dengan pandangan mereka. Kami akan tetap menjalankan usaha kami,” terangnya.

Baca Juga:  Hindari Jatuhnya Korban, JDP Minta Jokowi Keluarkan Perpres Penyelesaian Konflik di Tanah Papua

Hantu Waena juga akan membuat satu distro untuk menjual baju, stiker, dan aksesoris lain yang pihanya produksi. Ia berharap agar pihaknya terus bisa melayani jasa penyewaan yang sudah dilakukan sejak 2018 akhir tersebut.

“Kami pikir bahwa kami harus bisa. Kami juga masih terus berusaha untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dan pengguna jasa kami. Kami harap ke depan kami bisa layani satu paket. Dari sewa soundsistem, lampu, tenda, kursi dan juga berharap agar bisa jadi  Wedingg Organizer,” harapnya. 

Soal Hantu Waena juga dikomentari Arnold Kobogau, seorang Stand Up Comedy di Kota Jayapura. Menurutnya, banyaknya komentar negatif yang muncul di publik, terutama di dunia maya merupakan pandangan dari orang-orang yang tidak mengenal betul usaha (penyewaan) yang sedang dijalankan Hantu waena.

Baca Juga:  Kemenparekraf Ajak Seluruh Pelaku Usaha Kreatif di Indonesia Ikut AKI 2024

“Yang sekarang ada muncul ke publik ini hal kesan yang buruk. Kami tahu bahwa teman-teman di Hantu Waena tidak miras. Tetapi Hantu Waena sering bikin ‘kuliah malam’. Nah karena adanya ‘kuliah malam’ ini membuat usaha mereka dipandang negatif,” ujarnya.

Terkait pandangan negatif tentang Hantu Waena yang muncul ke masyarkat dunia maya, menurut Kobogau, hal tersebut tergantung sudut pandang orang.  Ia berharap agar Hant uWaena terus memberikan kesan positif. Terutama dalam melayani jasa penyewaan Soundsistem dan Lighting.

Kobogau sarankan agar Hantu Waena sebisa mungkin bisa membangun citra positif di masyarakat.

“Harus angkat hal-hal positif. Karena kalau kita mau komunitas kita maju harus bisa untuk menerima saran serta masukan,” harapnya memberikan saran.  

Pewarta: Hendrik Rewapatara

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMasyarakat Memberikan Apresiasi Kepada Polres Jayawijaya
Artikel berikutnyaMasyarakat Tagineri Desak Pemkab Perjelas Tapal Batas