Umat Katolik di Nabire Ikuti Minggu Palma Melalui Siaran Radio

0
1539

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Mewabahnya Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) berdampak terhadap aktivitas umat Tuhan setiap hari Minggu berkumpul untuk beribadah bersama di Gereja, tak terkecuali rangkaian perayaan Paskah tahun ini di Dekanat Teluk Cenderawasih yang terpaksa dilakukan dalam bentuk lain.

Seluruh umat Katolik di Dekanat Teluk Cenderawasih Keuskupan Timika, antara lain Paroki Kristus Sahabat Kita (KSK) Bukit Meriam Nabire, Paroki Kristus Raja (KR) Malompo Nabire, dan Kuasi Paroki St. Antonius Bumi Wonorejo Nabire, tak berkumpul di Gereja yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Bukit Meriam. Jelas, tak ada arak-arakan Daun Palma di tangan. Umat mengikuti perayaan Minggu Palma, Minggu (5/4/2020) pagi, melalui siaran langsung RRI Nabire.

Sehari sebelum perayaan misa ini disiarkan langsung dari LPP RRI Nabire, umat sudah mengumpulkan daun-daun Palma per Komunitas Basis (Kombas) dan dikumpulkan di Gereja Paroki dan Kuasi masing-masing. Pastor memberkati saat misa dan sesudahnya dibawa kembali ke Gereja untuk selanjutnya dibagikan ke umat di setiap Kombas.

Baca Juga:  KPU Deiyai Tuntaskan Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Tingkat Kabupaten

“Ini sudah merupakan hasil keputusan rapat antara Pastor Dekan dan Dewan Paroki serta panitia Paskah dari dua paroki dan satu kuasi. Pemberitahuan secara tertulis sudah saya edarkan sejak hari Kamis, 2 April 2020,” kata Romo Yohanes Agus Setiyono, SJ, Pastor Dekan Dekanat Teluk Cenderawasih, Minggu (5/4/2020).

Selain Minggu Palma, Romo Agus memastikan perayaan Pekan Suci yakni Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah juga akan dilakukan dalam siaran langsung dari LPP RRI Nabire di Jalan Merdeka.

ads

Diakuinya, beberapa perubahan besar yang memang tidak biasanya ini terpaksa dilakukan karena umat tidak dapat hadir langsung seperti biasanya akibat wabah virus Corona.

Untuk pelaksanaan kolekte serta amplop APP dan Aksi Pengumpulan Dana yang sebelumnya sudah dikoordinir langsung ketua-ketua Kombas masing-masing, sesuai kesepakatan bersama, akan disetor ke bendahara Paroki/Kuasi masing-masing dan selanjutnya diberkati Imam.

Jika kekurangan amplop APP dan amplop aksi lainnya, Pastor Dekan menyarankan kepada umat agar dapat menuliskan di amplop tujuan dari pemberian dana tersebut.

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

Keputusan lain, kegiatan doa di rumah bersama keluarga tetap dilakukan dan ditingkatkan mengingat momen ini menjadi kesempatan bagi setiap keluarga untuk menggali lebih dalam iman secara pribadi kepada Tuhan.

“Pelayanan Gereja berupa perayaan Misa dan renungan-renungan rohani lainnya dapat diikuti lewat siaran radio, live streaming ataupun media sosial lainnya,” kata Romo Agus mengutip hasil kesepakatan bersama.

Romo Agus belum memastikan kapan umat akan kembali ke Gereja seperti biasanya. Ini sangat tergantung perkembangan penyebaran pandemi Covid-19.

“Ketentuan mengenai waktu diberlakukannya kembali kegiatan pelayanan di gereja akan disampaikan kemudian dengan tetap mengacu pada himbauan dan edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah,” ujarnya.

Sementara, Edmar Ukago, wakil ketua Dewan Paroki KSK Nabire, mengatakan, beberapa keputusan tersebut diambil seluruh pengurus Dewan Paroki, Dewan Kuasi serta panitia Paskah dua paroki dan satu kuasi, juga dihadiri wakil umat Katolik.

Baca Juga:  Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

“Pastor Dekan Teluk Cenderawasih menerbitkan surat keputusan dan telah disebarkan itu sesuai hasil kesepakatan dalam rapat bersama beberapa hari lalu,” jelasnya saat dikonfirmasi suarapapua.com.

Keputusan tersebut, kata Edmar, menyusul kebijakan pemerintah seiring mewabahnya pandemi Covid-19.

“Tujuannya, kami mengamankan kebijakan pemerintah dan pemimpin gereja untuk tidak berkumpul dalam jumlah besar,” jelasnya.

Solusi yang disepakati, imbuh Ukago, perayaan misa dilakukan melalui siaran RRI Nabire.

“Umat mengikutinya melalui siaran RRI lebih baik untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan bersama. Karena Bait Allah yang sebenarnya adalah hati kita, untuk menghadirkan Allah yang bertahta,” tutur Edmar.

Hari Minggu Palma dirayakan umat Katolik di seluruh dunia sebagai suatu peristiwa penting, saat Yesus memasuki kota Yerusalem dengan jaya. Perayaan ini mengawali dimulainya Pekan Suci, yakni pekan yang penuh dengan kesengsaraan dan penderitaan Yesus. Arak-arakan Yesus disambut dengan Daun Palma hanyalah bagian kecil mengawali kisah sengsaraNya.

Pewarta: Markus You

Artikel sebelumnyaKepala Distrik Borme Bantu Empat Asrama, Mahasiswa Sangat Senang
Artikel berikutnyaBupati Dogiyai Ajak Semua ASN Turut Sosialisasikan Covid-19