Mahasiswa Pegunungan Tengah di Manokwari Butuh Bantuan Pemkab

0
1712

MANOKWARI, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa asal Pegunungan Tengah Papua yakni kabupaten Puncak, Intan Jaya, Mimika, dan Nduga di kota studi Manokwari, provinsi Papua Barat, mendesak pemerintah daerah setempat segera salurkan bantuan untuk mengatasi situasi setelah merebaknya pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia.

Desakan tersebut dikemukakan Yosias Kum, ketua kerukunan mahasiswa empat koordinator wilayah di Manokwari, Selasa (7/4/2020) siang.

“Dalam situasi seperti sekarang ini kami sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah daerah untuk melengkapi kebutuhan hidup kami di asrama mahasiswa, berupa dana dan bahan makanan agar bisa bertahan karena Covid-19 ini sudah masuk di Tanah Papua,” ujar Yosias Kum didampingi ketua organisasi mahasiswa empat kabupaten bersama anggotanya, saat diwawancarai suarapapua.com.

Baca Juga:  Kotak Suara Dibuka di Pleno Tingkat Provinsi PBD, Berkas C1 Tak Ditemukan

Yosias akui dalam situasi sekarang, kiriman dari orang tua kurang bahkan tak ada. Kata dia, orang tua dari mahasiswa empat kabupaten ini rata-rata petani yang berpendapatan tak tetap dari hasil jualan di pasar.

“Karena itu, kami mahasiswa asal Mimika, Nduga, Puncak, dan Intan Jaya di Manokwari minta perhatian sama Pemda agar segera memperhatikan kami di setiap asrama,” tuturnya berharap.

ads

Senada, Frits Alom, ketua ikatan mahasiswa Puncak di Manokwari, mendesak pemerintah daerah memperhatikan nasib mahasiswa yang sementara sedang mengenyam pendidikan di kota studi berjuluk Kota Injil ini.

Kesulitan mahasiswa asal Pegunungan Tengah Papua di Manokwari, lanjut dia, sudah dirasakan selama sepekan terakhir lantaran adanya anjuran pemerintah kepada masyarakat untuk tinggal tenang di rumah sambil jaga kesehatan demi mencegah penyebaran virus Corona.

Baca Juga:  Rapat Pleno Terbuka Tingkat Kabupaten Tambrauw Masih Berlanjut

Situasi inilah yang menyebabkan para mahasiswa kewalahan di saat pasokan bahan makanan kian menipis.

“Sampai hari ini kami tidak memiliki obat-obatan. Jangankan fasilitas untuk melindungi badan kami, masker saja kami tidak punya. Jelas itu resikonya besar dengan penyebaran virus Corona. Terus, stok makanan juga sudah sedikit dan itu sebentar pasti habis. Kami mau tinggal tenang di rumah, tetapi mau makan apa? Sekarang kami sudah susah ini,” tutur Alom.

Harapan kepada Pemkab Nduga juga disampaikan Maklon Pokniangge, ketua ikatan mahasiswa Nduga di Manokwari.

Baca Juga:  Dua Calon Anggota DPD RI Ancam Pidanakan Komisioner KPU Tambrauw

“Anak-anak asal Nduga saat ini sangat butuh perhatian pemerintah daerah. Kami penerus masa depan kabupaten Nduga minta segera perhatikan,” ujarnya.

Roni Jagani, ketua ikatan pelajar mahasiswa Intan Jaya di Manokwari, mengatakan, desakan harus disampaikan ke pemerintah daerah mengingat situasi terkini yang serba sulit turut membebani anak-anak negeri di kota studi.

“Makanya kami mendesak kepada bupati dan jajarannya segera turunkan bantuan. Virus Corona sudah bikin mati langkah kami, sekarang kami tidak susah dengan kebutuhan sehari-hari. Pemda harus peduli sama kami dalam situasi waspada saat ini,” ujar Roni.

Pewarta: Charles Maniani
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaBupati Dogiyai Ajak Semua ASN Turut Sosialisasikan Covid-19
Artikel berikutnyaWilayah Distrik Asolokobal Nyaris Terendam Longsor