Pemkab Deiyai Buka Posko Covid-19 di Perbatasan Mimika

0
1355

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Desakan agar segera ada satu posko di perbatasan kabupaten Mimika-Deiyai maupun Mimika-Paniai disikapi pemerintah daerah demi mencegah penyebaran pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) masuk ke wilayah Meepago.

Pemerintah kabupaten Deiyai memastikan sebuah posko akan dibangun di kampung Mudetadi, distrik Bouwobado. Kampung Mudetadi berada di perbatasan kabupaten Mimika dan Deiyai maupun Paniai.

Perlunya posko yang akan ditempati tim medis bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kabupaten Deiyai dan aparat keamanan karena ada kemungkinan orang dari Timika masuk ke Deiyai dan Paniai melalui jalan darat. Seperti terjadi beberapa hari lalu, delapan pemuda asal Paniai berjalan kaki dari Timika.

Baca Juga: Covid-19 Papua 15 April, 75 Positif, 53 Dirawat, 7 Meninggal dan 15 Sembuh

Naftali Magai, anggota DPRD Deiyai, menjemput para pejalan kaki itu di kampung Kopai 1, distrik Bouwobado, 13 April lalu. Saat itu ia didampingi rekan wakil rakyat Bonvasius Tobai dan Daniel Yatipai, kepala distrik Bouwobado.

ads

Dari Kopai 1 delapan pemuda itu menumpang mobil hingga ke Udaugi, perbatasan Deiyai dan Paniai. Di sana dijemput tim Satgas Covid-19 Paniai dan dibawa ke RSUD Paniai untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Kini mereka dikarantinakan di balai desa Papato, distrik Paniai Timur.

Menyambung aspirasi rakyat, Naftali Magai mendesak Pemkab Deiyai untuk segera buka posko di kampung Mudetadi.

“Kami minta segera bangun satu posko di Bouwobado tepatnya di kampung Mudetadi. Tim di posko periksa orang-orang yang jalan kaki dari kabupaten Mimika, baik tujuan ke Deiyai maupun Paniai,” usul Naftali.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Baca Juga: Pemkab Deiyai Fokus Lawan Covid-19

Sambil menunggu realisasinya, kata dia, akses jalan trans Papua ruas Mimika-Deiyai akan ditutup sementara.

“Warga Bouwo sudah bikin posko swadaya di kampung Kopai 1. Jalan dipalang sampai pemerintah bangun posko dan kirim tim,” tandasnya.

Bupati Ateng Edowai memerintahkan tim Satgas Covid-19 Deiyai segera membuka posko baru, selain beberapa posko yang telah didirikan beberapa hari lalu.

Baca Juga: Dinkes Deiyai Semprot Disinfektan di Tujuh Tempat Umum

Kornelis Pakage, kepala dinas Kesehatan kabupaten Deiyai, memastikan posko pengawasan mobilitas orang dari Timika ke Deiyai dan Paniai akan dibuka awal pekan depan di kampung Mudetadi.

“Ya, itu sangat penting. Dalam minggu ini kami persiapkan semuanya dan paling lambat awal pekan depan kami akan dirikan posko di Mudetadi,” jelas Pakage.

Di posko itu, menurutnya, tim akan bertugas memeriksa para pejalan kaki dari Mimika ke Deiyai maupun Paniai dan sebaliknya.

Baca Juga: Empat Bupati di Meepago Sepakat Cegah Penyebaran Covid-19

Johanes Kobepa, sekretaris Lembaga Pengembangan Masyarakat Adat Suku Walani, Mee dan Moni (LPMA Swamemo) menyatakan sangat mendukung desakan bangun posko di wilayah tapal batas dengan kabupaten Mimika.

Selain Pemkab Deiyai, hal sama harus ditindaklanjuti oleh Pemkab Paniai. Sebab, kata Kobepa, jalan darat dari Timika tak hanya ke Deiyai.

“Timika sudah ada kasus positif Covid-19. Dari sana kalau orang jalan kaki ke Deiyai dan Paniai, jangan dibiarkan. Harus bikin posko di perbatasan. Pemda Paniai juga segera kerja sama dengan Pemda Deiyai untuk bersinergi bangun posko, termasuk soal anggaran dan tim yang akan ditugaskan,” tuturnya.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

Baca Juga: Palang Jalan Trans Papua, SWAMEMO: Ini Misi Mulia, Semua Harus Dukung!

Selain jalur ke Deiyai dan Paniai, ia menyebutkan orang dari Mimika bisa bepergian ke kabupaten Dogiyai. Di bagian selatan dengan pintu masuk di distrik Kapiraya dan Kamuu Selatan, serta bagian barat melalui Unito distrik Sukikai Selatan. Selain itu, pintu masuk dari kabupaten Kaimana, provinsi Papua Barat, adalah Wigoumakida, distrik Sukikai Selatan.

“Tiga kabupaten ini dari Mimika bisa dijangkau dengan jalan darat. Kalau sudah nekat orang bisa jalan kaki, apalagi sekarang tidak ada pesawat karena sementara sudah dilarang pemerintah. Jadi, harus tutup akses jalan darat dari Mimika, Nabire dan Kaimana supaya daerah Meeuwodide tidak ada wabah Covid-19 akibat dibawa masuk orang luar tiga kabupaten ini,” tutur Kobepa.

Soal ini juga ditegaskan Agustinus Tebai, ketua Komisi A DPRD Dogiyai, beberapa hari lalu.

Baca Juga: Warga Meepago Kutuk Pelaku Pembuka Palang Jalan Trans

Menurut Agus, bupati tiga kabupaten ini harus perketat pergerakan orang di perbatasan Mimika dengan Paniai, Deiyai dan Dogiyai. Tepatnya distrik Kapiraya adalah pintu masuk ke Deiyai dan Dogiyai dari Mimika. Pun dengan Kamuu Selatan serta Kaimana dan Sukikai Selatan, pintu masuk ke Dogiyai.

“Semua ini harus diperketat, kalau ada orang berjalan kaki dari Timika, mereka harus diperiksa orang sesuai aturan medis. Ini sifatnya wajib, supaya virus Corona jangan masuk ke Dogiyai, Deiyai dan Paniai,” tegas Tebai.

Baca Juga:  Peringatan IWD Menjadi Alarm Pergerakan Perempuan Kawal Segala Bentuk Diskriminasi Gender

Baca Juga: DPRD Dogiyai Pimpin Rakyat Palang Jalan Trans Papua

Meski pemalangan jalan trans Papua ruas Nabire-Ilaga telah dibuka oknum tak bertanggungjawab, ia minta, pengawasan ketat mesti dilanjutkan demi mencegah kemungkinan penularan virus Corona dari orang yang berpergian melalui jalan darat.

DPRD Dogiyai menurutnya, mendesak pimpinan daerah dari Dogiyai, Deiyai dan Paniai agar hal ini harus diprioritaskan untuk menghentikan pergerakan orang melalui jalan darat. Selain itu, para pejabat dari tiga kabupaten juga harus memberikan contoh yang terbaik agar dapat diikuti oleh rakyat setempat.

Baca Juga: Bupati Dogiyai Perpanjang Waktu dan Tambah Tiga Posko Cegah Covid-19

Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa mengaku telah mengambil kebijakan menambah tiga posko baru dari tiga posko yang dibentuk sebelumnya.

“Kami tambah tiga posko baru. Pertama, posko Bomomani, distrik Mapia. Kedua, posko Unito, distrik Sukikai Selatan. Ketiga, posko Wigoumakida, distrik Sukikai Selatan. Besok kami akan membentuk tim dan langsung turunkan ke tiga posko itu,” urainya.

Di enam posko itu, kata Dumupa, petugas akan melakukan pembatasan dan pemeriksaan kendaraan dan orang dari kabupaten tetangga maupun sebaliknya.

Baca Juga: Bupati Dogiyai Ajak Semua ASN Turut Sosialisasikan Covid-19

Sementara, kegiatan sosialisasi tentang Covid-19 terus dilakukan. Sosialisiasi melibatkan seluruh pejabat dan pegawai ASN di lingkup pemerintah kabupaten Dogiyai. Rabu (15/4/2020) kemarin diawali dengan upacara pelepasan tim Covid-19 untuk enam posko yang diadakan di lapangan sepak bola Bomomani, distrik Mapiha.

Pewarta: Markus You

Artikel sebelumnyaMahasiswa FK Uncen Minta Pemkab di Lapago Fokus Sosialisasi PHBS
Artikel berikutnyaHilangnya Hak Masyarakat Adat di Lokasi Wisata Holtekamp