WAMENA, SUARAPAPUA.com— Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Jayawijaya memberikan sosialisasi tentang pencegahan virus corona kepada masyarakat di Asolokobal.
Ketua PMKRI Jayawijaya, Arianus Lokobal mengatakan, sosialisasi ini adalah cara awal dimana masyarakat bisa mencegah virus corona, setelah pandemi global ini muncul di Papua.
“Kami sudah turun di beberapa pasar di kota Wamena, seperti pasar Misi, Jibama dan Potikelek serta Sinakma. Di sana kami memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara mencuci tangan, penggunaan masker dan fungsinya, cara batuk yang beraturan akibat corona, dan cara salam setelah munculnya virus corona,” jelasnya kepada suarapapua.com pada Kamis lalu.
Ia menjelaskan, sebagai mitra pemerintah, PMKRI dan PMI siap memberikan masukan kepada pihak pemerintah Jayawijaya, guna mengambil kebijakan yang tepat sasaran.
“Setidaknya bisa menjadi bahan referensi untuk pemerintah Jayawijaya dalam mengambil kebijakan yang tepat sasaran,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Jayawijaya, Rosalina Hilapok mengatakan, terkait dengan cairan penyemprotan disinfektan untuk rumah, saya pikir bisa di lakukan sendiri oleh keluarga secara mandiri.
“Bahan ini mudah didapat masyarakat karena banyak dijual di toko-toko serta aman untuk kulit manusia,” kata Hilapok.
Menurut, Hilapok, bahannya baiklin wipel, bahan ini gampang untuk di dapat oleh masyarakat, karena bahan ini banyak di jual di toko toko dan bahan bahan ini aman untuk di kulit manusia.
Cara peracikannya, takaran satu liter air, perbandingansatu liter air itu dengan satu sendok makan wipel dan baiklin di campur, kemudian di semprot.
“Kalo memang tidak punya alat penyemprot, kata Rosalina, bisa gunakan botol Vit atau akua dan sejenisnya untuk gunakan penyemprotan mandiri di rumah,” uajrnya.
Dikatakan, PMI hadir untuk kemanusiaan di masyarakat, sehingga dalam ancaman corona virus ini kami hadir di tengah tengah masyarakat untuk berbuat apa yang kita bisa berbuat kepada masyarakat.
“Kita bisa jadikan kain-kain yang ada untuk rajut lalu jadikan masker, itukan sangat kreatif dan mandiri,” ujarnya.
Selain itu, Mama Amelia Wetipo, warga di kampug tersebut, kepada media ini mengaku sangat apresiasi atas kehadiran kedua mitra pemerintah, karena selama ini dirinya cuma dengar dari berita di TV dan radio, namun itupun ia merasa belum puas.
“Ada yang turun di tempat kami ini, mama rasa legah, puas dan senang sekali. Dan saya pulang ke rumah saya dan saya bisa terapkan di rumah dan di tentangga saya yang tidak tahu, saya bisa sampaikan di sana,” katanya.
Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Arnold Belau