Penyu Belimbing Terdampar di Pantai Imbuan Kabupaten Tambrauw

0
1550

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com— Bertempat di Pantai Imbuan. Distrik  Aberkaben Barat, Kabupaten Tambrauw ditemukan penyu belimbing besar terdampar dengan ikatan tali jaring ikan, Jumat (16/4/2020) lalu, oleh masyarakat setempat.

Hal itu diungkapkan, Mika Asro kepada media ini, Minggu (19/4/2020). Mika menduga,  Salah satu hewan laut tersebut keluar ke pinggir pantai untuk bertelur namun terjaring sebuah tali jaring ikan pada kedua sayap dan leher bersama sebuah jeriken.

“Ini baru pertama kali Penyu besar terdampar di pantai. Kami lihat penyu itu terikat jaring-jaring ikan melingkar di leher dan kedua sayap tapi ada sebuah jeriken dengan air lehernya. Sepertinya, Penyu mau bertelur, tapi tak berdaya jadi terdampar di sini,” kata Mika.

Baca Juga:  Dua Calon Anggota DPD RI Ancam Pidanakan Komisioner KPU Tambrauw

Katanya, penyu tersebut dilepas kembali ke laut karena pemerintah Kabupaten Tambrauw telah membuat perda untuk melindungi hewan laut tetapi khusus untuk penyu belimbing sudah aset daerah.

“Jadi tali yang terikat di kepala dan leher bersama jeriken kami lepas dengan hati-hati untuk hewannya tetap aman. Setelah melepaskan tali kami lepaskan kembali ke Laut,” tambahnya.

ads
Baca Juga:  KPU Tambrauw Didemo, Ini Tuntutan Forum Peduli Demokrasi

Terkait jaring ikan katanya, kemungkinan masyarakat di pinggir pantai menjala ikatan tetapi jaring ditinggalkan tidak melipat kembali. Kemudian saat penyu keluar mau bertelur kena jaring jala ikan itu.

“Kalau Jaring-jaring Ikan itu. Masyarakat dong di sini. Malam mereka, mau jaring ikan kecil-kecil di pinggir pantai lalu lupa lipat jadi Penyu kena itu,” katanya.

Sementara itu, Berto Yekwam, salah satu Video Meker di Tambrauw mengatakan, pemerintah melalui Dinas Perikanan dan Pariwisata harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya yang tinggal di pinggir pantai tentang kapan hewan laut keluar bertelur di pinggir laut.

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

“Supaya bulan-bulan saat hewan laut mau keluar bertelur tidak ada masyarakat yang meninggalkan jaring ikan di laut,” katanya.

Ia berharap, Dinas Perikanan dan Pariwisata melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membuang jaring pada musim Penyu Belimbing bertelur.

“Kasihan Penyu mau bertelur, tapi harus tagae di Jaring. Untung itu masih hidup. Kalau mati berarti kita turut memusnahkan Penyu Belimbing yang sudah menjadi aset kita,” tambahnya.

Pewarta: Maria Baru

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBEM Fisip Uncen Bagi Sembako Kepada Mahasiswa
Artikel berikutnyaThree Members of TPNPB Fall in Timika Region