JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Guna mencegah masuknya virus Corona atau Covid 19, Ikatan Pemuda Pemudi, kepala suku dan Tokoh masyarakat memalang jalan keluar masuk di Distrik Kwamki Narama Kabupaten Mimika.
Hal itu disampaikan Awenes Magai, Ketua Tim Pencegahan Covid-19 Distrik kwamki Narama, Rabu (22/4/2020), dari Mimika dengan telepon seluler.
“Mulai Hari ini kami di kwamki Narama melaksanakan Lockdown, agar tidak ada OPD, PDP atau yang positif virus korona masuk. Kami juga akan melakukan penjagaan ketat pada pintu keluar masuk,” katanya.
Selain itu katanya, ada dua ikatan yang melaksanakan bersama masyarakat maka pemerintah mendukung dan bekerja sama. Untuk hindari virus.
“Dengan Pemalangan ini kami dari pemuda mengharapkan kepada pemerintah kabupaten Mimika, DPR, Sekda Kepala Distrik Kwamki Narama, Lurah dan Kepala Desa agar kerja sama dan memberikan dukungan. Jangan melarang pemalangan yang sudah dilaksanakan,” kata Magai.
Sehingga pemerintah Kabupaten Mimika untuk menyediakan alat kesehatan, agar tim penanganan bisa mengunakan sambil menjaga pintu keluar dan masuk.
“Distrik ini bagian dari Kabupaten Mimika. Maka kami berharap untuk pemerintah memberikan alat kesehatan,” harapnya.
Sementara itu Aser Murib anggota DPR Dapil IV mengatakan, sebagai Perwalan rakyat ia lebih awal membangun posko pencegahan pintu masuk dan keluar.
“Karena saya perwakilan di legislatif dari Dapil ini, untuk mencegah virus ini saya sudah bangun posko. Tinggal tim yang dibentuk ini laksanakan penjagaan setiap orang yang masuk dan keluar,” katanya.
Menanggapi kekurangan alat kesehatan katanya tela melakukan komunikasi dengan pihak kesehatan kabupaten Timika, berharap untuk dapat memberikan dalam beberapa hari kedepan.
Senada disampaikan Abelom Tabunni, masyarakat yang tinggal di Kwamki Narama saat melakukan aktivitas keluar masuk diwajibkan untuk menggunakan masker, sesuai arahan pemerintah.
“Jadi kami tokoh masyarakat dan tim akan jaga bagi yang tidak pakai masker kami akan suruh balik. Entah yang keluar dari dalam dan yang masuk dari luar,” tegas Tabuni.
Selain itu katanya, tim relawan yang dibentuk tingkat Distrik untuk menyampaikan kepada pemerintah selain meminta alat kesehatan harus memberikan alat pengukur suhu badan.
Pewarta: Hendrik R Rewapatara
Editor: Arnold Belau