Freeport Keras Kepala!

0
2525

Oleh: Victor F Yeimo)*

Walau 9 karyawan Freeport terpapar virus corona hari ini, operasi kuras emas tembaga terus jalan di Tembagapura. Freeport keras kepala, tutup mata dan telinga pada protes dan tuntutan libur dari karyawan yang terancam.

Menurut SPSI, 9 karyawan positif itu baru hasil dari 83 karyawan yang diperiksa. Belum ribuan yang lain. Sekitar 800 karyawan dikarantina. Belum lagi dihantui konflik senjata TPNPB versus TNI/Polri. TPNPB ultimatim karyawan tinggalkan Freeport.

Baca Juga:  Adakah Ruang Ekonomi Rakyat Dalam Keputusan Politik?

Freeport peduli nilai untung emas dari pada manusia. Padahal emas bukan makanan saat hari ini rakyat menangis butuh makanan. Justru 3 warga sipil ditembak TNI saat cari makan di Timika. Trada keadilan korban. Semua demi lindungi Freeport.

Sementara Bandara dibuka kembali demi kelancaran operasi TNI Polri dan Freeport. Padahal Timika urutan pertama penyebaran covid-19 di Papua. Demi Freeport keputusan Pemprov pun dilanggar.

ads
Baca Juga:  Kura-Kura Digital

Dari fakta ini, kita pelajari watak asli dari kolonial dan kapitalis. Kedua penjahat ini biang kejahatan kemanusiaan dan lingkungan (genosida dan ekosida) Papua. Tenaga buruh diperas demi akumulasi kapital para borjuis birokrat kolonial dan majikan imperialis.

Lalu TNI/Polri dijadikan “anjing” penjaga modal, yang siap membunuh atau dibunuh dalam ilusi “NKRI harga mati”, demi mempergendut rekening para jenderal dan segelintir politisi penguasa Jakarta yang tamak. Ini biadab!

Baca Juga:  Politik Praktis dan Potensi Fragmentasi Relasi Sosial di Paniai

Mari kita bersatu perangi Covid-19, tolak operasi militer, tutup Freeport dan mendorong Indonesia agar penuhi hak penentuan nasib sendiri bangsa Papua secara damai dan demokratis.

Fight and never flight!

)* Penulis adalah Juru Bicara Internasional Komite Nasional Papua Barat [KNPB]

Artikel sebelumnyaINFOGRAFIS: 25 April 137 Orang Positif Corona di Papua
Artikel berikutnyaMenghadirkan Mambesak di Sekolah