BeritaPMKRI Berharap, Bama Yang Disalurkan Pemkab Jayawijaya Sesuai Jumlah KK

PMKRI Berharap, Bama Yang Disalurkan Pemkab Jayawijaya Sesuai Jumlah KK

WAMENA, SUARAPAPUA.com— Ketua DPC Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Arianus Lokobal, berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang telah menyalurkan Bama berupa beras dan kebutuhan lainnya kepada masyarakat di 40 distrik belum lama ini.

Namun demikian, Lokobal menyayangkan bantuan tersebut yang dari jumlahnya tidak akan bertahan selama sebulan, seperti yang disampaikan pihak penyalur.

“Sesuai arahan pemerintah saat penyaluran itukan Bama untuk satu bulan dalam pembatasan aktifitas warga ini, tapi pada kenyataannya bisa bertahan hanya satu minggu hingga lima hari saja,” kata Lokobal kepada suarapapua.com di Wamena, Sabtu (25/4/2020).

Baca juga: Umat Keuskupan Timika Diimbau untuk Berkebun

Baca Juga:  Heboh! Banyak Bangkai Babi di Mimika Dibuang ke Aliran Sungai

Khusus untuk beras katanya, ketika di bagi ke setiap kepala keluarga hanya bisa didapat sebanyak 5 hingga 10 kilo.

“Nah ini tidak cukup. Ini tidak cukup untuk satu bulan masa pembatasan ini,” ujarnya.
Menurutnya, mestinya sebelum disalurkan, pemerintah harus memastikan jumlah dari kepala keluarga yang tersebar di 40 distrik dan 328 kampung di Jayawijaya, supaya penyalurannya bisa tercukupi.

Kata Lokobal, peryataan ini disampaikan pihaknya karena PMKRI merupakan mitra pemerintah yang hadir di tengah masyarakat untuk melihat dan merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat kecil.

Baca juga: Kepala Distrik Yaur Palang Jalan Trans Nabire – Wasior

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

“Dalam hal ini, kami juga tidak hanya mengkritik pemerintah, tetapi juga memberikan masukan kepada pemerintah sesuai kondisi ril yang dirasakan oleh masyarakat.”

Sementara itu, sala satu tokoh pemuda dari distrik Kurulu, Paskalis Wilil, mengakui Bama yang disalurkan pemerintah ke distrik Kurulu tersebar di 12 kampung. Satu RT atau dusun mendapatkan 2 sak sarung dengan jumlah 100 kilo.

“Tapi karena penduduknya banyak sehingga satu kepalah keluarga dapat dua kilo saja. Minyak goreng Bimoli sedang, sabun mandi dan garam semuanya satu-satu,” rinci Wilil.

Selain pembagian jumlah Bama yang menurun, katanya semua kebun di Kurulu terendam banjir karena cura hujan yang tinggi belakangan ini.

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

Baca juga: Bupati Nabire Wajibkan Tiap Kampung Bangun Posko Covid-19

Hal lain juga disampaikan Aleks Asso, salah satu pemuda Jayawijaya, katanya selain bantuan Bama, perlu juga pemerintah memberikan Alat Pelindung Diri (APD).

“Upaya Pemerintah yang selama ini dilakukan seperti pembatasan aktifitas warga, lalu salurkan bantuan Bama. Inikan semua untuk mencega penyebaran Covid-19, tapi kenapa tidak ada pengadaan APD. APD ini penting, agar virus ini tida tersebar sebagaimana harapan pemerintah,” ujar Asso.

 

Pewarta : Onoy Lokobal
Editor : Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pasukan Keamanan Prancis di Nouméa Menjelang Dua Aksi yang Berlawanan

0
"Tidak ada wabah yang akan ditoleransi" dan jika hal ini tidak terjadi, maka "reaksi akan tegas dan mereka yang bertanggung jawab akan ditangkap", ia memperingatkan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.