Mahasiswa Nilai Pemkab Tolikara Gagal Perangi Covid-19

0
1608

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa-mahasiswi Papua asal Tolikara se – Indonesia menilai pemerintah kabupaten (pemkab) Tolikara gagal dalam memerangi wabah Covid-19.

Dalam menuntut tanggung jawab bupati Usman G. Wanimbo sebagai pimpinan daerah Tolikara, para mahasiswa-mahasiswi menggelar aksi solidaritas depan kontrakannya di jalan Abdul Rahma Moito, kecamatan Limboto, Gorontalo Sabtu (2/5/20) lalu.

Sekretaris Perkumpulan Mahasiswa-mahasiswi Tolikara, Daniel Wenda mengatakan, pihaknya sangat kecewa dengan Pemkab Tolikara dalam memerangi dan mencegah penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), lantaran tidak ada tindakan nyata dari pemerintah setempat.

“Kami mahasiswa lihat tidak ada tindakan nyata di daerah yang dibuat dari Usman Wanimbo sejak Covid-19 ini menyebar di sana,” kata Wenda.

Baca Juga:  Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil Papua

Aksi Solidaritas tersebut tak hanya digelar di Gorontalo, namun seluruh Indonesia. Karena, kata dia, Pemkab Tolikara lalai dalam upaya mencegah Covid-19 di daerah, serta tidak memperhatikan nasib para mahasiswa-mahasiwi Tolikara yang sedang menempuh pendidikan di seluruh Indonesia.

ads

“Kami para mahasiswa Tolikara seluruh Indonesia sudah menyatukan beberapa poin penting untuk Pemkab Tolikara,” tuturnya.

Dalam keterangan pers yang diterima media ini, mahasiswa-mahasiswi Tolikara se-Indonesia menuntut bupati Usman G. Wanimbo, agar mencairkan dana secepatnya untuk kebutuhan mahasiswa-mahasiswi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berikut isi poin-poin penting tersebut:

1. Pemkab Tolikara seakan-akan melepas tanggung jawab dan tidak serius melihat nasib para mahasiswa-mahasiswi Tolikara yang ke depan akan menjadi aset Tolikara.

Baca Juga:  Hindari Jatuhnya Korban, JDP Minta Jokowi Keluarkan Perpres Penyelesaian Konflik di Tanah Papua

2. Jika hal ini tidak diindahkan, kami akan menuntut kepada bupati agar segera mencopot jabatan kepala dinas Pendidikan dan Pengajaran serta kepala bidang Ekonomi Pembangunan (ekbang), dengan alasan tidak mampu bekerja untuk mengurus atau mengontrol pendidikan di Tolikara dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

3. Kami menuntut kepada pemerintah Tolikara agar segera menyediakan computer atau laptop dan wifi di setiap kota studi, dengan alasan semua aktivitas perkuliahan dilakukan secara online.

4. Kami mahasiswa-mahasiswi Tolikara seluruh Indonesia menuntut kepada pemerintah daerah untuk segeraĀ salurkan hak-hak mahasiswa yang didukung dalam undang-undang otonomi khusus (Otsus) seperti; pemodokan atau kontrakan, hak studi akhir mahasiswa maupun studi langkah.

Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

5. Pemerintah Tolikara segera meniadakan dan bubarkan dapur umum yang dibuka oleh pihak TNI/POLRI di ibukota Karubaga.

6. ļæ¼Pemerintah Tolikara segera membuka diri dalam penanganan Covid-19 seperti kabupaten tetangga di wilayah pengunungan Papua.

7. ļæ¼Kami mahasiswa-mahasiswi Tolikara seluruh Indonesia meminta kepada bapak bupati, agar segera ke daerah guna melihat keadaan orang tua kami.

8. Kami mahasiswa-mahasiswi Tolikara meminta kepada gubernur Papua, agar dengan tegas menegur bupati Tolikara, karena tidak menjalankan tugas untuk melindungi masyarakat dan mahasiswa Tolikara yang semestinya menjadi tanggung jawabnya.

Pewarta: Yance Agapa
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaRUU Cipta Kerja akan Menghancurkan Kehidupan Masyarakat Adat Papua
Artikel berikutnyaPemkab Tambrauw Diminta Cari Solusi untuk KBM Selama Pembatasan Sosial