Gereja KINGMI Edoutou di Argapura Hangus Terbakar

0
1390

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Gereja Kemah Injil (KINGMI) di Tanah Papua Jemaat Edoutou Argapura, Kota Jayapura terbakar tanpa ada bekas puing-puing bangunan yang tersisa pada Rabu siang sekitar pukul 12.10 waktu setempat.

Kejadian tersebut tentunya membawa rasa duka bagi jemaat setempat, karena di masa memerangi Covid-19 serta mengikuti seluruh larangan pemerintah dalam memerangi pandemik ini, seluruh anggota Jemaat Edoutou di Argapura dikagetkan dengan sebuah musibah yang menimpa pondasi keimanan mereka.

Gembala Pembantu II di Gereja KINGMI Jemaat Edoutou Argapura, Darius Nawipa mengatakan kejadian terbakarnya gereja tidak dapat dipastikan kebenarannya, karena semua berada di luar akal sehat manusia. Artinya, itu merupakan sesuatu yang aneh, sebab sampai saat ini, dirinya bersama jemaatnya masih mencari tahu penyebabnya.

Baca Juga:  PWI Pusat Awali Pra UKW, 30 Wartawan di Papua Tengah Siap Mengikuti UKW

“Ini sungguh misterius dan juga saya sendiri bingung mau pastikan, sebab apinya berasal dari rumah saya, padahal tidak ada orang dalam lagipula dapur letaknya di belakang dan sangat jauh dari kamar yang menyebabkan rumah saya dan gereja hangus,” kata Gembala Darius Nawipa kepada suarapapua.com, saat diwawancarai dilokasi kejadian di Argapura, Kota Jayapura, Rabu (13/5/20).

Kronologis kejadian berawal saat pendeta Darius Nawipa meninggalkan kedua putrinya di rumah dan bergegas keluar rumah untuk mencuci motor, karena istrinya sedang pergi ke pasar untuk belanja.

ads

“Jelang 10 menit kemudian, saya ditelepon dari kedua putri saya bahwa rumah sedang terbakar, begitu saya dengar langsung beranjak dari tempat pencucian motor dan menuju rumah. Tiba di rumah begini, api sudah menjalar ke arah rumah bagian belakang dan gereja yang letaknya di depan rumah. Jarak antara gereja dan hanya satu meter. Semua aset gereja terbakar tanpa ada sisa. Apalagi letaknya di atas bukit jadi angin dari laut itu bertiup sangat kencang tidak seperti biasanya,” jelasnya.

Baca Juga:  Polda Papua Diminta Evaluasi Penanganan Aksi Demo di Nabire

Gereja tersebut dibangun tahun 1997 dan diresmikan oleh Walikota Jayapura, Manase Robert Kambu dan Ketua Sinode Gereja Kemah Injil (KINGMI) di tanah Papua, Pendeta Seblon Karubaba pada tanggal 28 November 2008.

Menurut saksi mata yang tak mau namanya disebutkan, saat gereja dan rumah milik Gembala Darius mulai terbakar, suasana sepi tidak seperti biasa. Saat kobaran api mulai kencang baru orang-orang kaget dan mulai berdatangan.

Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah

“Coba kakak lihat sendiri dan bayangkan itu jarak antara rumah dan gereja (sambil menunjukkan jarak) ini aneh to sekali. Sebelum kebakaran ini terjadi juga suasana tidak seperti biasa,” katanya.

Kata dia, saat api mulai beraksi dalam gereja, ada seorang pemuda (anggota jemaat) yang masuk di dalam gereja dengan tujuan ingin menyelamatkan dokumen-dokumen penting, tapi sayangnya semua sudah terbakar. Pemuda tersebut hanya membawa keluar keyboard milik gereja yang belum terbakar.

“Semua aset-aset penting milik gereja terbakar habis, hanya keyboard yang dibawa keluar oleh satu pemuda,” pungkasnya.

Dari semua informasi yang dihimpun media ini, kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa maupun luka-luka serius.

Pewarta: Yance Agapa

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaHasil PCR, 56 Pasien di Paniai Negatif
Artikel berikutnyaPemkab Deiyai Didesak Benahi Manajemen Pemerintahan