JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Chris Siriosi, mantan kepala sekretaris Bougainville, mengatakan jika ingin ekonomi daerah berkembang cepat, maka tambang Panguna harus dibuka.
Chris Siriosi ketika pemilihan presiden Bougainville pada tahun ini, dirinya berencana berada di Teua Constituency di pantai barat pulau utama di Bougainville sebagai bentuk dukungannya agar tambang kembali di buka.
Siriosi adalah pemimpin Partai Kongres Rakyat Bougainville, yang pada awalnya dipimpin oleh presiden pertama Bougainville, Joseph Kabui.
Pemilihan regional Bougainville tahun ini adalah yang pertama setelah referendum kemerdekaan akhir tahun 2019, yang mana referendumnya tidak mengikat pada hasil yang ada.
Pemungutan suara akhir tahun lalu menghasilkan mayoritas Bougainville memilih untuk merdeka dari PNG, sementara negosiasi untuk bagaimana menerapkan hasil referendum sedang berlangsung di parlemen PNG.
Menurut Siriosi, bagaimana mengembangkan ekonomi saat ini adalah masalah konsumsi di Bougainville dan ini harus dipusatkan pada tambang tembaga Panguna.
Dia mengatakan tambang itu, yang telah dibekukan selama lebih dari 30 tahun, setelah berakhirnya tiga dekade perang saudara berakhir.
“Adalah entitas ekonomi yang segera tersedia untuk Bougainville. Pilihan lain adalah pengembangan sektor lain, termasuk bidang pertanian yang jangka waktunya cukup lama,” tukasnya.
Namun demikian, banyak orang tetap pada prinsipnya dan menentang keinginan pembukaan tambang yang berdampak mengorbankan banyak nyawa ini.
Hal itu menurut Siriosi karena kesalahan dari para pemangku kepetingan, terutama setiap divisi dalam menarik investor.
Sumber: Radio New Zealand
Editor: Elisa Sekenyap