BeritaTPNPB Menyatakan Bertanggungjawab Atas Perampasan Senjata di PosPol 99 Ndeotadi

TPNPB Menyatakan Bertanggungjawab Atas Perampasan Senjata di PosPol 99 Ndeotadi

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyatakan bertanggung jawab atas perampasan empat pucuk senjata api laras panjang invetaris Pos Polisi 99 Ndeotadi, Polres Paniyai, di Paniyai, yang terjadi pada hari Jumat (15/5/2020) malam.

Sebagaimana pernyataan TPNPB yang disampaikan Sebby Sambom, Juru Bicara TPNPB kepada suarapapua.com, Minggu (17/5/2020), menyatakan aksi penyerangan ke Pos Polisi di Ndeotadi itu dilakukan pasukan TPNPB, yang dipimpin Anton Tabuni.

Sebby Menyatakan, Anton Tabuni adalah pasukan muda yang memimpin serangan pos polisi 99 Ndeotadi, distrik Bogobaida, Kabupaten Paniyai, Papua pada hari Jumat 15 Mei 2020 pada pukul 22.00 Wit.

“Saya dan pasukan saya serang pos. Kami merampas senjata karena militer Indonesia merampas senjata kami di Tembagapura, maka kami serang dan mengambil kembali. Setelah itu saya dengan pasukan kembali ke Tembagapura,” kata Sebby sebagaimana dikatakan Anton Tabuni dalam peryataan itu.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

Selanjutnya kata Sebby, Anton minta agar pihak TNI/Polri yang senjatanya dirampas agar mengejar mereka (Anton Tabuni) ke Tembagapura untuk berperang di sana.

Ia lalu berpesan agar pihak aparat TNI/Polri tidak menyiksa masyarakat sipil di distrik Bogobaida, Kabupaten Paniyai.

“Mereka itu masyarakat biasa. Kami pasukan TPNPB di bawah pimpinan Komandan Operasi Nasionala TPNPB, Lekkagak Telenggen bertanggungjawab,” kata Anton.

Sebby juga mengakui bahwa perampasan senjata itu dibenarkan oleh Lekkagak Telenggen, Komandan operasi Nasionàl TPNPB, bahwa tindakan itu dilakukan atas perintahnya.

“Itu benar saya yang utus untuk serang di sana. Saya selaku pimpinana perang dan Goliat Tabuni sebagai panglima bertanggungjawab atas 4 pucuk senjata dan korban anggota polisi di pos polisi 99 Ndeotadi, distrik Bogobaida Paniyai,” kata Sebby sebagaimana pernyataan Lekkagak.

Baca Juga:  Wawancara Eksklusif Daily Post: Indonesia Tidak Pernah Menjajah Papua Barat!

Sebby menyatakan bahwa aksi yang dilakukan TPNPB di PosPol itu jelas dilakukan pihaknya, bukan KKB yang dituduhkan selama ini.

“Tujuan kami berjuang ingin pisah dari Indonesia. Mau merdeka sendiri. Itu tujuan kami. Jangan bilang kita kriminal dan lain-lain,” tukas Sebby.

Polda Papua

Sementara, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpau kepada Antara, Sabtu, mengakui terjadinya insiden peyerangan yang menyebabkan satu anggota Polri terluka serta merampas dan membawa kabur empat pucuk senpi.

Belum dapat dipastikan siapa pelaku penyerangan tersebut, aku Irjen Pol Paulus Waterpau seraya menambahkan, saat insiden penyerangan terjadi tiga rekan korban masih sedang menghadiri rapat yang dilakukan warga.

Baca Juga:  Dua Anak Diterjang Peluru, Satu Tewas, Satu Kritis Dalam Konflik di Intan Jaya

Pasca kejadia, Kapolres Paniyai, AKBP A.Wakhid Utomo pada, Sabtu 16 Mei 2020 melakukan peyelidikan awal di TKP.

Dari hasil penyelidikan, sebagaimana dilaporkan, Mitra Pol Online, didapati bahwa Senjata Api yang dirampas berjumlah 3 Pucuk dan korban Briptu Kristian telah di terbangkan ke Nabire menggunakan Helly PK-USS9 untuk mendapatkan pertolongan medis di RSUD Nabire.

Briptu Cristian Paliling adalah anggota Polres Paniai BKO Pospol 99 Ndeotadi.

Sedangkan identitas pelaku sampai pada saat ini masih dalam penyelidikan.

Adapun barang inventaris Pospol 99 yang dirampas pelaku berupa 1 Pucuk Senjata Api jenis AK 47, 2 Pucuk Senjata Api Jenis SS 1 V1.

Pewarta : Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemerintah Yahukimo dan PGGJ Diminta Perhatikan Keamanan Warga Sipil

0
"Sampai saat ini belum ada ketegasan terkait pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di sana. Tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah Yahukimo. Kami minta untuk segera tangani.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.