JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Ketua Asosiasi Vanuatu dan Komite Unifikasi Papua Barat (VWPAUC), Pastor Alan Nafuki telah mengkonfirmasi bahwa semua dokumen terkait Papua Barat yang relevan untuk memberi tahu Pemerintah Vanuatu seberapa jauh Komite telah berkembang sehubungan dengan upayanya untuk membantu United Liberations Movement for West Papua (ULMWP), telah diserahkan kepada Menteri Luar Negeri, Mark Ati dan Perdana Menteri Bob Loughman.
Dirinya sebagai Ketua Dewan Kristen Vanuatu atau Vanuatu Christian Council (VCC) mengingatkan negara melalui Pemimpin Pemerintahan oleh VCC, yang mempersembahkan mereka Alkitab Bislama dari Bible Society.
“Adalah harapan kami bahwa 52 Anggota Parlemen membaca Alkitab mereka karena kami percaya bahwa selama Anda bersama Tuhan, kepemimpinan Anda akan sejalan dengan pimpinan Tuhan menuju kesuksesan,” kata Pastor Nafuki, sebagaimana dilansir dari Daily Post Vanuatu, 22 Mei 2020.
Pastor Allan Nafuki juga menekankan soal pentingnya persatuan kesuksesan dengan kisah orang Israel dalam Alkitab Perjanjian Lama selama 40 tahun menuju tanah perjanjian di Kanaan.
“Seperti orang Israel, hari ini setelah 40 tahun, kami ingin mendapatkan kembali kesatuan kami untuk memulihkan semua sumber daya lahan kami yang gagal kami capai hingga akhir tahun lalu. Tahun ini kami ingin mendapatkan kembali sumber daya kami mencapai keberhasilan melalui kepemimpinan Pemerintah dan Oposisi.”
“Saya ingin memberi tahu dunia bahwa Vanuatu adalah satu-satunya negara di dunia yang berdiri bersatu dalam mendukung kebebasan rakyat Papua Barat.“
Vanuatu berdiri sendiri dengan hanya 250.000 orang yang dengan suara bulat mendukung kebebasan rakyat Papua Barat. Tidak ada negara lain di dunia yang mengalami kemajuan sejauh ini mengenai masalah Papua Barat atau negara mana pun dalam hal ini.
“Ini adalah doa kami agar orang-orang Papua Barat juga akan mendapatkan kebebasan mereka untuk menikmati hak istimewa yang dinikmati orang-orang di dunia bebas seperti kita.”
Doa pihak komite VWPAUC bahwa Pemerintah baru Vanuatu akan mengadopsi semangat dukungan 100 persen yang sama dari pemerintah sebelumnya, termasuk pemimpin Oposisi, Gereja, Kepala suku, kelompok wanita, pemuda, organisasi non-pemerintah, dan Masyarakat Sipil.
Sumber: Daily Post Vanuatu
Editor: Elisa Sekenyap